Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus mengalami infeksi polimikroba pada saluran pernapasan yang menyebabkan perubahan dalam terapi perawatannya.
Tes terbaru menunjukkan gambaran klinis yang kompleks, sehingga paus berusia 88 tahun tersebut memerlukan rawat inap yang lebih intensif.
Dalam pernyataan resmi pada Senin (19/2), Vatikan menyatakan bahwa hasil pemeriksaan dalam beberapa hari terakhir mengindikasikan perlunya penyesuaian dalam pengobatan. Meski demikian, kondisi Paus tetap stabil tanpa demam, dan ia terus menjalani terapi yang telah diresepkan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Dana Pensiun Vatikan Hadapi 'Ketidakseimbangan Serius'
Pada pagi hari yang sama, Paus menerima Ekaristi dan melanjutkan beberapa kegiatan seperti membaca dan bekerja. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pasien rumah sakit yang telah menunjukkan dukungan dan kasih sayang kepadanya.
Paus Fransiskus berdoa untuk mereka dan meminta doa dari umat Katolik di seluruh dunia.
Infeksi polimikroba merupakan kondisi medis yang dapat disebabkan oleh kombinasi virus, bakteri, jamur, dan parasit. Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, infeksi ini bisa bersifat akut maupun kronis.
Kekhawatiran atas kondisi Paus turut dirasakan oleh umat di luar Vatikan. Pastor Tyler Carter dari Amerika Serikat menyatakan harapannya agar Paus segera pulih, sementara Manuel Rossi, seorang pengunjung dari Milan, mengatakan bahwa ia merasa dekat dengan Paus dan berharap kesembuhannya segera terjadi.
Baca Juga: Paus Fransiskus Jalani Perawatan di Rumah Sakit, Dokter Tangani Infeksi 'Kompleks'
Sebelumnya, Paus tetap menjalankan kewajiban kepausannya meski sedang dirawat. Ia bahkan melakukan komunikasi dengan para klerus di Kota Gaza terkait situasi di Palestina. Namun, suara Paus terdengar lebih lelah, dan ia menyadari perlunya menjaga kesehatannya.
Paus Fransiskus sebelumnya telah menjalani perawatan di rumah sakit di Roma untuk pemeriksaan diagnostik terkait infeksi pernapasan. Ia dirawat di Poliklinik Agostino Gemelli dan membatalkan seluruh agenda publiknya, termasuk audiensi umum yang dijadwalkan pada Rabu.
Selama masa kepausannya, ini merupakan kedua kalinya Paus tidak memimpin doa Angelus mingguan. Dokter telah meresepkan istirahat total bagi Paus yang sebelumnya aktif dalam berbagai pertemuan dan acara publik.
Sejak muda, Paus Fransiskus telah menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk pneumonia parah yang menyebabkan sebagian paru-parunya diangkat.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tidak Akan Memveto Pilihan Trump untuk Duta Besar Vatikan
Dalam beberapa bulan terakhir, ia mengalami beberapa kali jatuh dan kini menggunakan kursi roda untuk membantu mobilitasnya. Selain itu, ia juga pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar akibat divertikulitis pada tahun 2021.
Gereja dan umat Katolik di seluruh dunia berharap agar Paus segera pulih dan dapat kembali melanjutkan tugasnya di Vatikan.