Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Dokter telah mengubah pengobatan untuk infeksi saluran pernapasan yang diderita Paus Fransiskus guna menangani situasi klinis yang lebih kompleks.
Vatikan mengumumkan pada Senin (17/2) bahwa Paus akan tetap dirawat di rumah sakit selama diperlukan.
Pemimpin Gereja Katolik berusia 88 tahun itu telah mengalami infeksi pernapasan selama lebih dari seminggu dan dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat.
"Hasil tes yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir dan hari ini menunjukkan adanya infeksi polimikrobial pada saluran pernapasan, sehingga terapi harus dimodifikasi lebih lanjut," kata pernyataan Vatikan yang singkat.
Baca Juga: Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit, Kena Bronkitis dan Alami Demam Ringan
"Semua pemeriksaan yang telah dilakukan hingga hari ini menunjukkan situasi klinis yang kompleks, yang memerlukan perawatan rumah sakit yang tepat," tambah pernyataan tersebut.
Dalam pembaruan kondisi pada Senin malam, Vatikan menyatakan Paus dalam kondisi stabil dan tidak mengalami demam.
Tetap Berkomunikasi dari Rumah Sakit
Meskipun dirawat, Paus Fransiskus tetap melakukan panggilan telepon dengan satu-satunya paroki Katolik di Gaza, menurut seorang imam setempat.
Paus diketahui telah berkomunikasi secara rutin dengan paroki tersebut sejak pecahnya perang antara Israel dan Gaza pada Oktober 2023.
"Beliau mengatakan kepada kami, 'Saya tidak dalam kondisi baik' dan terlihat kelelahan," ujar Pastor Gabriel Romanelli kepada penyiar publik Italia, Rai, mengenai panggilan video yang ia lakukan dengan Paus pada Sabtu.
Pastor Romanelli, yang juga berasal dari Argentina seperti Paus, mengutip ucapan Fransiskus, "Beberapa hari di rumah sakit dan saya akan kembali."
Baca Juga: Paus Fransiskus, 88 Tahun, Masih Menderita Bronkitis
Ia juga menambahkan bahwa Paus "bukan pasien yang mudah bagi dokter, karena beliau selalu berbicara dan sangat aktif."
Vatikan juga menyebutkan bahwa pada Senin, Paus tetap melakukan beberapa pekerjaan serta membaca dokumen.
Infeksi Virus atau Bakteri?
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, tidak merinci apakah Paus menderita infeksi bakteri atau virus.
Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, sedangkan infeksi virus tidak dapat diatasi dengan obat tersebut dan harus sembuh secara alami.
Namun, pasien bisa diberikan obat lain untuk menurunkan demam atau membantu tubuh melawan infeksi.
Infeksi polimikrobial adalah infeksi yang disebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme, baik bakteri, virus, atau jamur.
Pastor sekaligus dokter medis, Rev. Dr. Andrea Vicini, mengatakan bahwa istilah polimikrobial adalah istilah umum yang tidak menunjukkan penyebab pasti infeksi.
Baca Juga: Vatikan Umumkan Paus Fransiskus Menderita Bronkitis, Tapi Tetap Jalankan Jadwalnya
Vicini, yang merupakan profesor di Boston College, mengatakan bahwa ada satu tanda positif dalam kondisi Paus: beliau tetap dapat sarapan pada Senin.
"Ini menunjukkan bahwa beliau tidak menggunakan alat bantu pernapasan serta tubuhnya masih cukup kuat untuk menerima makanan dan mencernanya," ujar Vicini.
Paus Fransiskus, yang telah menjabat sejak 2013, beberapa kali mengalami influenza dan masalah kesehatan lain dalam dua tahun terakhir.
Sebagai orang muda, ia pernah menderita pleuritis dan harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia sering mengalami infeksi paru-paru.
Vatikan juga mengumumkan bahwa audiensi mingguan Paus yang biasanya digelar di Lapangan Santo Petrus pada Rabu telah dibatalkan karena perawatan medis yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, dokter telah memerintahkan istirahat total bagi Paus, sehingga ia tidak dapat memimpin doa mingguan di Lapangan Santo Petrus pada Minggu maupun Misa khusus untuk para seniman dalam rangka Tahun Yubileum Gereja Katolik.
Kekhawatiran Umat Katolik
Para peziarah yang berkunjung ke Vatikan menyampaikan harapan agar Paus segera pulih.
"Kami tentu berharap beliau segera sembuh," kata Pastor Tyler Carter, seorang imam Katolik dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tidak Akan Memveto Pilihan Trump untuk Duta Besar Vatikan
"Beliau adalah ayah dan gembala kami, jadi kami menginginkan kesehatannya tetap baik."
Sementara itu, Manuel Rossi, seorang turis dari Milan, Italia, mengaku cukup khawatir ketika Paus membatalkan penampilannya pada Minggu.
"Saya baru berusia 18 tahun, jadi saya hanya mengenal sedikit Paus dalam hidup saya. Saya merasa sangat dekat dengan beliau dan berharap beliau segera sembuh," ujarnya.