Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Contoh yang Harus Diikuti
Pidato Paus ini disampaikan setelah pertemuan tertutup dengan Presiden Tharman Shanmugaratnam dan Perdana Menteri Lawrence Wong di gedung parlemen negara tersebut.
Paus juga menerima hadiah berupa tanaman anggrek putih, hibrida baru yang dinamai sesuai namanya.
Paus Fransiskus memuji upaya Singapura dalam menghadapi perubahan iklim dan menyebutnya sebagai model bagi negara-negara lain.
Pemerintah Singapura mengatakan, kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global dapat berdampak besar pada garis pantai negara yang rendah ini dan merencanakan anggaran sebesar S$100 miliar (US$77 miliar) selama abad ini untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Melepas Paus Fransiskus untuk Misa Agung di Stadion GBK
"Komitmen Anda terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian ciptaan adalah contoh yang harus diikuti," ujar Paus.
Paus Fransiskus, yang mengutamakan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi paus, atau di mana umat Katolik menjadi minoritas kecil, adalah Paus kedua yang mengunjungi Singapura, setelah kunjungan singkat selama lima jam oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1986.
Singapura, dengan populasi 5,92 juta, mayoritas beragama Buddha dengan sekitar 31% penduduknya mengidentifikasi diri dengan agama tersebut.
Vatikan mencatat sekitar 210.000 umat Katolik di negara tersebut, meskipun jumlah ini bisa lebih tinggi jika pekerja migran dihitung.
Negara ini juga memiliki komunitas Muslim, Hindu, dan Tao yang kuat, dan Paus Fransiskus memuji Singapura sebagai "mosaik etnis, budaya, dan agama yang hidup dalam harmoni."
Baca Juga: Paus Fransiskus Mulai Pimpin Misa Akbar di GBK
Kehadiran dari Hong Kong
Pada Kamis malam, Paus Fransiskus akan merayakan Misa yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 55.000 orang di stadion nasional Singapura, tempat yang juga pernah menjadi tuan rumah bagi penyanyi seperti Taylor Swift, yang mengadakan enam konser di sana pada bulan Maret.
Orang-orang telah mengantre di luar stadion di bawah pengamanan ketat setidaknya lima jam sebelum acara dimulai. Banyak dari mereka mengenakan pakaian putih dan kuning, warna bendera Vatikan.
Connie Rodriguez, seorang Katolik Filipina di Singapura mengatakan bahwa melihat Paus adalah pengalaman yang luar biasa.
"Anda benar-benar merasa sangat diberkati," katanya. "Saya sangat senang bisa berada di sini."
Di antara mereka yang diharapkan hadir dalam Misa adalah umat Katolik yang bepergian dari Hong Kong untuk acara tersebut.
Vatikan saat ini sedang merundingkan kembali kesepakatan kontroversial dengan China terkait penunjukan uskup Katolik di negara tersebut, yang akan diperbarui pada Oktober.
Tur 12 hari Paus Fransiskus juga termasuk kunjungan ke Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Paus dijadwalkan kembali ke Roma pada hari Jumat.