kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Paus Fransiskus Tak Kunjung Pulang ke Tanah Kelahiran dan Kerinduan Warga Argentina


Selasa, 04 Maret 2025 / 14:32 WIB
Paus Fransiskus Tak Kunjung Pulang ke Tanah Kelahiran dan Kerinduan Warga Argentina
ILUSTRASI. Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendela beliau pada Hari Pemuda Sedunia, di sisi para pemuda Korea, di Vatikan, 24 November 2024. Warga Argentina telah lama menantikan kunjungan Paus Fransiskus ke tanah airnya sejak meninggalkan negara itu pada 2013.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Warga Argentina telah lama menantikan kunjungan Paus Fransiskus ke tanah airnya sejak meninggalkan negara itu pada 2013 untuk memimpin Gereja Katolik Roma.

Namun, dengan kondisi kesehatannya yang memburuk akibat pneumonia ganda, kepulangan tersebut semakin kecil kemungkinannya.

Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, mengalami infeksi paru-paru yang serius. Dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Gemelli, Roma, masa perawatan ini menjadi yang terlama selama kepausannya dan mencerminkan kondisi fisiknya yang semakin lemah.

Baca Juga: Paus Fransiskus, Paus Argentina yang Tak Pernah Kembali ke Tanah Air

Sejak menjabat, Paus telah melakukan lebih dari 45 perjalanan internasional, termasuk kunjungan bersejarah ke Irak, Uni Emirat Arab, Myanmar, Makedonia Utara, Bahrain, dan Mongolia. Namun, mantan Uskup Agung Buenos Aires itu belum pernah kembali ke Argentina.

Menurut Jimmy Burns, penulis biografi Francis, Pope of Good Promise, keputusan Fransiskus untuk tidak mengunjungi Argentina kemungkinan besar disebabkan oleh keinginan untuk menghindari keterlibatan dalam politik negara yang terpolarisasi. 

Burns menilai setiap kunjungan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik, sehingga berisiko memperburuk perpecahan yang ada.

Sejumlah pihak di Argentina sempat berharap Fransiskus akan berkunjung setelah kunjungannya ke Brasil, serta kembali muncul rencana kunjungan pada tahun lalu. Namun, kedua rencana tersebut tidak pernah terwujud. 

Guillermo Marco, mantan juru bicara Paus saat masih menjadi Kardinal Jorge Bergoglio, menyebut ketidakhadiran Fransiskus sebagai "kesempatan yang terbuang" bagi Argentina. 

Baca Juga: Peserta Misa Bersama Paus Fransiskus Diimbau Tak Bawa Kendaraan Pribadi

Ia menilai Paus ingin melakukan perjalanan sederhana untuk bertemu dengan orang-orang yang dikasihinya dan merayakan misa, tetapi menyadari adanya dinamika politik yang kompleks di negaranya.

Pada September lalu, Fransiskus sempat menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Argentina, tetapi menyebut adanya kendala yang harus diselesaikan terlebih dahulu. 

Sementara itu, Maximo Jurcinovic, juru bicara Konferensi Uskup Argentina, menyatakan bahwa fokus utama Gereja saat ini adalah mendoakan kesehatan Paus.

Menurut Marco, kondisi fisik Paus semakin melemah seiring bertambahnya usia dan tekanan pekerjaan yang dijalaninya. 

Ia menggambarkan bahwa meskipun Fransiskus memiliki tekad dan kekuatan spiritual yang besar, tubuhnya mulai menunjukkan keterbatasan.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×