Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dewan Keamanan PBB akan segera merilis pernyataan sikap terkait peningkatan kasus kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan.
Rancangan pernyataan kini telah disusun dan secara umum mengutuk serangan Taliban yang menyebabkan banyak korban sipil dan membahayakan perdamaian serta stabilitas Afghanistan.
Dilansir dari Reuters, pernyataan resmi ini disusun oleh Estonia dan Norwegia, dan masih harus disetujui secara konsensus oleh 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Situasi terus memburuk, perang sipil bisa pecah di Afghanistan
Pernyataan tersebut menegaskan, Islamic Emirate of Afghanistan tidak diakui di PBB. Dan, PBB tidak akan mendukung pembentukan pemerintah mana pun di Afghanistan yang dipaksakan melalui kekuatan militer.
"Dewan Keamanan mengutuk sekeras mungkin serangan bersenjata oleh pasukan Taliban di kota-kota besar dan kecil di Afghanistan, yang mengakibatkan tingginya jumlah korban sipil," bunyi draf pernyataan Dewan Keamanan PBB yang dikutip Reuters.
Draf tersebut juga menggarisbawahi kesiapan dewan untuk memberlakukan tindakan tambahan pada mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM atau hukum humaniter internasional.
PBB akan menindak semua pihak yang terlibat dalam serangan yang menargetkan warga sipil, serta individu atau entitas yang terlibat dalam, atawa memberikan dukungan untuk, tindakan yang mengancam perdamaian, stabilitas, atau keamanan.
Baca Juga: China berharap Taliban bisa menghadirkan perdamaian di Afghanistan
Pada Kamis (12/8), PBB mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan pergeseran pertempuran di Afghanistan ke daerah perkotaan yang akan memiliki dampak bagi warga sipil.
Taliban terlihat semakin agresif sejak AS memutuskan untuk menarik pasukannya secara total pada April lalu. Militan Islam ini sekarang telah menguasai sekitar dua pertiga dari Afghanistan.
Mereka mengklaim telah menguasai dua kota terbesar Afghanistan pada Kamis. AS dan Inggris kini bergegas untuk mengevakuasi staf kedutaan mereka.
Juru bicara Taliban menyebutkan, jatuhnya kota-kota besar ke tangan mereka merupakan tanda bahwa warga Afghanistan menyambut mereka, sambil menambahkan tetap membuka pembicaraan melalui jalur politik.