CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Situasi terus memburuk, perang sipil bisa pecah di Afghanistan


Minggu, 08 Agustus 2021 / 11:05 WIB
Situasi terus memburuk, perang sipil bisa pecah di Afghanistan


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sejak Amerika Serikat mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, situasi keamanan di negara ini menjadi semakin mengkhawatirkan. Kini, AS khawatir perang sipil bisa pecah di Afghanistan.

Kepergian tentara AS sejak awal Mei lalu seolah dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Taliban di Afghanistan. Sejumlah titik penting di berbagai wilayah kini telah dikuasai oleh Taliban.

Pembicaraan damai antara Pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban dimulai tahun lalu di Doha, Qatar. Sayangnya, belum ada kemajuan substantif hingga saat ini.

Salah satu penyebab alotnya pembicaraan di Doha adalah Taliban yang menuntut bagian terbesar dari kekuasaan di setiap pemerintahan baru yang nantinya dibentuk di Afghanistan.

Baca Juga: Pasukan Taliban kini mengusai hampir separuh wilayah Afghanistan

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, Taliban justru melihat ada manfaat dari pembicaraan tersebut, di mana mereka bisa lebih bersuara di kancah internasional.

"Jika mereka berusaha untuk menentang apa yang mereka katakan, maka mereka akan menjadi sampah internasional. Salah satu dari banyak kekhawatiran adalah perang saudara," ungkap Price, seperti dikutip Reuters.

Price juga prihatin dengan ledakan bom mobil di Kabul pada Selasa (4/8), di mana serangan dilakukan di dekat "Zona Hijau" yang dijaga ketat dan menyebabkan tiga warga sipil dan tiga penyerangnya tewas.

"Itu memang menunjukkan semua ciri dari serentetan serangan Taliban yang telah kita lihat dalam beberapa pekan terakhir. Kami dengan tegas mengutuk pemboman itu," kata Price.

Dewan Keamanan PBB juga menyatakan keprihatinan mendalam mereka tentang tingginya tingkat kekerasan di Afghanistan setelah serangan militer Taliban, dan menyerukan pengurangan kekerasan dengan segera.

Dewan Keamanan PBB meminta Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk lebih aktif terlibat dalam proses perdamaian yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Afghanistan.

Selanjutnya: Terus digempur Taliban, AS teruskan bantuan keamanan udara ke Afghanistan



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×