Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bank sentral China menurunkan tarif pinjaman jangka menengahnya kepada bank pada Rabu (25/9). Langkah ini menjadi salah satu pelonggaran kebijakan yang diumumkan sehari sebelumnya untuk menopang ekonomi yang sedang terpuruk.
Bank Rakyat China alias People Bank of China (PBOC) mengatakan pihaknya memangkas suku bunga pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun senilai 300 miliar yuan setara dengan US$ 42,66 miliar kepada beberapa lembaga keuangan menjadi 2,00% dari 2,30%.
Suku bunga penawaran dalam operasi hari Rabu berkisar antara 1,90% hingga 2,30%, dan total saldo pinjaman MLF sekarang mencapai 6,878 triliun yuan.
Baca Juga: China Umumkan Stimulus, Intip Prediksi Rupiah Hari Ini (25/9)
Financial News, publikasi yang didukung oleh PBOC mengungkapkan perbedaan suku bunga penawaran terjadi untuk pertama kalinya karena kebutuhan pendanaan jangka menengah dan panjang antara berbagai lembaga keuangan. Ini sejalan dengan janji bank sentral untuk meningkatkan transparansi kebijakan moneter.
Hasil lelang MLF dirilis lebih awal dan terpisah dari operasi pasar terbuka menurut surat kabar pemerintah dikutip Reuters. Financial News menambahkan berbeda dengan suku bunga repo tujuh hari, yang sekarang berfungsi sebagai suku bunga kebijakan utama.
Langkah tersebut memungkinkan MLF untuk kembali ke posisinya sebagai alat likuiditas jangka menengah hingga panjang. Hingga akhir bulan ini, pinjaman MLF senilai 591 miliar yuan.
Pada Selasa (24/9), China meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk membantu ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi dan kembali ke target pertumbuhan pemerintah.
"Sebagian kebijakan tidak mengejutkan, terutama rencana pemangkasan rasio persyaratan cadangan (RRR) atau yang biasa disebut dengan giro wajib minimum (GWM)," kata Frances Cheung, kepala strategi valas dan suku bunga OCBC Bank dikutip Reuters. PBOC memangkas 50 basis poin RRR oleh bank sentral terhadap jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan.
Baca Juga: China Umumkan Stimulus, Intip Prediksi Rupiah Hari Ini (25/9)
"Ke depannya, ada peluang untuk pemangkasan RRR lagi sebelum akhir tahun, mengingat jatuh tempo MLF yang besar di kuartal IV," kata Cheung.
Cheung mengatakan, pengungkapan PBOC atas tawaran tertinggi dan terendah mencerminkan niat untuk membuat fasilitas ini lebih didorong oleh permintaan dan memudarkan peran suku bunga MLF sebagai panduan kebijakan.
Selain itu, PBOC juga menyuntikkan 196,5 miliar yuan lagi melalui reverse repo 14 hari dan membiarkan suku bunga tidak berubah pada 1,85% dari operasi sebelumnya.