Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Sektor lain yang juga banyak menggunakan jasanya adalah dari industri pertambangan. Shah mampu membuat komponen yang lebih kuat dan tahan lama, yang bisa menekan biaya operasional. Alat buatan Shah kini digunakan di berbagai tambang mulai dari besi, emas, zinc, bauksit, hingga tembaga.
Begitu juga dengan industri power plant. Dengan penawaran alat yang bisa membuat biaya produksi lebih kecil namun dengan produktivitas lebih tinggi, konsumen dari industri ini banyak menggunakan produk buatan AIA Engineering.
Beberapa perusahaan besar di sejumlah sektor menjadi konsumen setianya, sebut saja seperti Anglo, Rio Tinto, Vale, Arcelor Mittal, Barrick Gold, Holcim, Lafarge hingga Cemex.
Selain jasa rekayasa dan pembuatan perkakas, Shah juga punya bisnis distribusi. Vega Industries menjadi anak usaha AIA Engineering yang memasarkan produk di luar India. Untuk menancapkan kukunya di bisnis distribusi ini, ia pun mendirikan sejumlah anak usaha dari Vega di sejumlah negara. Di antaranya adalah Vega Industries Chile, Vega Industries Ltd United Kingdom, Vega Industries Ltd USA, Vega Industries Pty Ltd Russia, Wuxi Vega Trade Co Ltd China, AIA Ghana Limited, hingga Vega Industries Indonesia.
Selain itu, ia pun punya beberapa gudang penyimpanan di sejumlah negara semisal Belanda, Australia, Ghana, Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris. Sementara AIA sekarang memiliki empat pabrik di Ahmedabad, Nagpur, Bangalore dan Trichy. Ekspor berkontribusi lebih dari dua pertiga pendapatan AIA Engineering. Shah juga mampu membuat perusahaan ini bebas utang.
"Perusahaan ini tidak memerlukan utang," ujar Shah. Dia saat ini memiliki 61,65% saham AIA, sementara sisanya dipegang oleh lembaga asing dan India dan investor publik.
(Bersambung)