Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dua pejabat Federal Reserve pada Kamis (15/8) mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan. Hal ini membalikkan skeptisisme mereka sebelumnya mengenai penurunan suku bunga yang terlalu cepat.
“Sekarang, tampaknya keseimbangan risiko inflasi dan pengangguran telah bergeser… waktunya mungkin sudah dekat ketika penyesuaian terhadap kebijakan yang cukup ketat mungkin tepat,” kata Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem dalam sebuah acara di Louisville, Kentucky seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/8).
Musalem sebelumnya mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga dibandingkan rekan-rekannya.
Baca Juga: Tanda-Tanda Suku Bunga Dipangkas Kian Jelas, Dolar AS Diprediksi Terus Longsor
Pasar keuangan secara umum memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan tanggal 17-18 September, yang akan menandai langkah pertama dalam siklus kebijakan ini.
Bank sentral mulai menaikkan suku bunga acuan pinjaman semalam pada bulan Maret 2022, mendorongnya dari level mendekati nol ke kisaran saat ini 5,25%-5,50%. Suku bunga tak berubah dan tetap di level tersebut sejak Juli 2023.
Pejabat Fed Atlanta Raphael Bostic, dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di Financial Times, juga mengatakan bahwa ia terbuka terhadap penurunan suku bunga pada pertemuan bulan September, sebuah perubahan dari ekspektasi sebelumnya untuk tahun ini yaitu penurunan suku bunga sebesar 0,25% di kuartal IV-2024.
Baca Juga: Dolar AS Diprediksi Loyo, Begini Prediksi Rupiah pada Akhir Tahun
“Sekarang inflasi sudah mencapai kisarannya, kita harus melihat sisi lain dari mandat tersebut, dan di sana, kita telah melihat tingkat pengangguran meningkat jauh dari titik terendahnya,” kata Bostic.
“Tetapi hal ini membuat saya berpikir tentang waktu yang tepat, jadi saya terbuka untuk sesuatu yang terjadi jika kita bergerak sebelum kuartal keempat.”