kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,31   6,47   0.72%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Pimpinan The Fed Sebut AS Berada di Jalur Disinflasi, Suku Bunga Bakal Turun?


Rabu, 03 Juli 2024 / 08:05 WIB
Pimpinan The Fed Sebut AS Berada di Jalur Disinflasi, Suku Bunga Bakal Turun?
ILUSTRASI. Pada Selasa (3/7/2024), Pimpinan The Fed Jerome Powell mengatakan, AS kembali ke jalur disinflasi. REUTERS/Elizabeth Frantz


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINTRA. Pada Selasa (3/7/2024), Pimpinan The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan, Amerika Serikat (AS) kembali ke jalur disinflasi. 

Informasi saja, disinflasi adalah situasi di mana tingkat harga naik pada tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.

Akan tetapi, para pembuat kebijakan membutuhkan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga untuk memverifikasi bahwa angka inflasi yang lebih lemah baru-baru ini memberikan gambaran yang akurat tentang ekonomi AS.

Melansir Reuters, data untuk bulan Mei menunjukkan ukuran inflasi yang diinginkan Fed tidak meningkat sama sekali pada bulan tersebut. 

Sementara, tingkat kenaikan harga 12 bulan telah surut menjadi 2,6%, masih di atas target 2% bank sentral AS. 

"Kami hanya ingin memahami bahwa tingkat yang kami lihat adalah pembacaan yang benar tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan inflasi yang mendasarinya," kata Powell pada konferensi kebijakan moneter di Portugal yang disponsori oleh Bank Sentral Eropa.

"Saya pikir data terakhir dan yang sebelumnya menunjukkan bahwa kita kembali ke jalur disinflasi," kata Powell. 

Dia menambahkan, "Kami ingin lebih yakin bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju 2% sebelum kami mulai melonggarkan kebijakan."

Baca Juga: Indikator Inflasi Rujukan The Fed Beri Harapan Penuruan Suku Bunga

Powell tidak mau berkomentar tentang kapan penurunan suku bunga AS akan dimulai. Akan tetapi dia mengakui bahwa The Fed telah memasuki fase sensitif dalam pertimbangannya di mana risiko terhadap tujuan inflasi dan ketenagakerjaan telah kembali mendekati keseimbangan.

Ini berarti tidak ada yang bisa menjadi prioritas utama dalam menetapkan kebijakan.

Secara khusus, beberapa ukuran pasar kerja yang diawasi secara ketat menunjukkan bahwa ekonomi AS mungkin berada pada titik di mana kemajuan lebih lanjut pada inflasi akan mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran yang sejauh ini dihindari oleh The Fed.

"Anda tidak dapat mengetahui hal itu dengan pasti. Tetapi dapat dipahami bahwa kita memiliki risiko dua sisi," kata Powell.

Informasi saja, tingkat pengangguran AS telah berada pada atau di bawah 4% selama lebih dari dua tahun. Ini merupakan sebuah fakta yang telah digunakan oleh banyak pembuat kebijakan The Fed untuk berdebat tentang kesabaran dalam memutuskan kapan harus memangkas suku bunga acuan bank sentral.

Baca Juga: Kejelasan Inflasi AS Jadi Acuan Penting Sebelum The Fed Pangkas Suku Bunga

"Mengingat kekuatan yang kita lihat dalam ekonomi, kita dapat mendekati pertanyaan ini dengan hati-hati," kata Powell.

Dia juga mencatat bahwa para pembuat kebijakan tidak ingin mempertahankan kebijakan terlalu ketat untuk waktu yang terlalu lama dan "kehilangan ekspansi."

Selanjutnya: Garuda Indonesia Siapkan Pesawat Pengganti GA-6239 Guna Layani Pemulangan Jemaah Haji

Menarik Dibaca: Promo McD Chicken Festival Gratis Ayam hingga Gratis Mainan Happy Meal 1-30 Juli 2024




TERBARU

[X]
×