kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pekerja malam Jepang minta pemerintah keluarkan protokol kesehatan Covid-19


Senin, 20 Juli 2020 / 15:55 WIB
Pekerja malam Jepang minta pemerintah keluarkan protokol kesehatan Covid-19
ILUSTRASI. Bisnis hiburan malam di Shinjuku dinilai jadi salah satu penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Tokyo.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pekerja malam Jepang memintan pemerintah untuk mengeluarkan pedoman yang jelas dalam menangkal penyebaran virus corona yang makin ganas di Jepang.

Mereka merasa pemerintah perlu menaruh perhatian lebih pada industri ini mengingat selama ini sering dijadikan kambing hitam atas melonjaknya kasus infeksi.

Melansir Reuters, para pekerja di bar dan klub malam membutuhkan aturan pasti tentang bagaimana cara yang benar untuk tetap bisa berinteraksi dengan pengunjung.

Shinya Iwamuro, ahli urologi dan advokat keesehatan masyarakat dari Tokyo, selama ini mencoba memberikan pendampingan dan mengajarkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di distrik Shinjuku, Tokyo.

Baca Juga: Mayoritas masyarakat Jepang tolak rencana Perdana Menteri Shinzo Abe di program ini

Sejauh ini beberapa aturan yang sudah diterapkan secara mandiri adalah dengan tidak berciuman, tidak makan di piring yang sama, dan mengatur posisi saat melakukan percakapan untuk menghindari penularan melalui droplet.

"Sebisa mungkin, hanya mencium pasangan Anda sendiri, dan hindari ciuman yang terlalu dalam," ungkap Iwamuro dalam sebuah konferensi pers dikutip dari Reuters.

Pengujian strategis di sentra hiburan malam Tokyo sejauh ini membuktikan adanya peningkatan jumlah kasus dari wilayah tersebut. Terutama di rentang usia 20-30 tahunan.

Akhir pekan lalu, kasus infeksi corona di Tokyo sudah mendekati angka 300. Sayangnya pemerintah masih memberikan izin bagi sejumlah pihak untuk melakukan perjalanan keluar maupun masuk ke Tokyo.

Baca Juga: Peningkatan kasus Covid-19 di pangkalan militer AS di Okinawa picu kemarahan warga


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×