Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Kutipan paling terkenal dari Warren Buffett kembali ramai diperbincangkan di tengah kekhawatiran pasar saham yang dinilai mulai memasuki fase gelembung.
Padahal, kalimat itu ditulis sang investor legendaris hampir 40 tahun lalu dalam surat tahunan untuk para pemegang saham Berkshire Hathaway. Meski sederhana, pesan Buffett tersebut seolah menggambarkan psikologi pasar dengan sempurna dan abadi.
“Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful,” tulis Buffett kala itu seperti dilansir dari Forbes, Sabtu (18/10/2025).
Kalimat sepanjang 12 kata ini telah menjadi pedoman investasi lintas generasi, bukan hanya karena maknanya mendalam, tetapi juga karena cara penyampaiannya yang ringkas dan kuat.
Baca Juga: 2 Pelajaran Abadi Warren Buffett untuk Melindungi Kekayaan dari Inflasi
Pesan Buffett mudah diingat karena sangat sederhana. Tidak ada istilah teknis seperti sentimen pasar atau “filosofi kontrarian.
Setiap katanya pendek, jelas, dan langsung ke inti. Bahkan menurut analisis Flesch-Kincaid, kutipan tersebut setara dengan tingkat baca anak berusia 11–12 tahun. Meski anak-anak mungkin belum memahami konteks investasi, mereka tentu mengerti arti “takut” dan “serakah.”
Kesederhanaan inilah yang membuat kutipan itu abadi. Pesan yang pendek dan mudah dicerna cenderung lebih kuat dan mudah diulang.
Buffett menunjukkan bahwa kebijaksanaan investasi tidak perlu dibungkus dengan istilah rumit—cukup dengan kata-kata yang akrab dan menggugah.
Selain sederhana, pesan Buffett juga sarat emosi. Ia menggunakan dua perasaan manusia yang paling mendasar—rasa takut dan keserakahan—untuk menjelaskan bagaimana pasar bergerak.
Baca Juga: Warren Buffett: Kelas Menengah, Stop 5 Kebiasaan Finansial Ini!
Emosi-emosi ini, kata Buffett, “sangat menular” di kalangan investor dan “akan selalu ada.” Dengan menggunakan bahasa emosional, pesannya menjadi universal dan mudah dipahami siapa pun.
Kekuatan lain dari kutipan ini terletak pada strukturnya. Kalimat tersebut seimbang dan berirama, terbagi menjadi dua bagian yang saling mencerminkan: Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful.
Dalam retorika, gaya ini disebut antithesis mempertemukan dua ide berlawanan untuk menonjolkan perbedaan di antara keduanya. Hasilnya, kalimat itu tidak hanya mudah diingat, tetapi juga enak diucapkan.
Pelajaran yang bisa dipetik? Jika ingin pesan besar Anda diingat banyak orang, tirulah gaya Buffett: buatlah sesingkat mungkin, sederhana, emosional, dan berirama.
Baca Juga: Warren Buffett Buang Sebagian Saham Apple dan Investasi di Saham-Saham Ini
Adapun soal apakah investor saat ini berada di sisi “serakah” atau “takut,” Buffett sudah memberi isyarat lama.
Dalam surat tahun 1992, ia menulis dengan nada jenaka, “Satu-satunya nilai dari peramal saham adalah membuat peramal nasib tampak hebat.”
Sebuah sindiran halus yang, seperti kutipan terkenalnya, tetap relevan hingga hari ini.