Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Andrés Iniesta dikenal luas sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola, berkat kemitraan luar biasanya di lini tengah bersama Xavi Hernandez dan Sergio Busquets, baik untuk tim nasional Spanyol maupun Barcelona.
Dengan torehan 131 caps untuk tim nasional Spanyol, Iniesta menjadi pahlawan berkat gol kemenangannya di final Piala Dunia FIFA 2010. Selain itu, ia juga memenangkan Kejuaraan Eropa pada tahun 2008 dan 2012, menjadikannya salah satu pemain yang paling dihormati di generasinya.
Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan perasaan emosionalnya tentang akhir kariernya:
Baca Juga: Pertarungan Hukum Manchester City vs Premier League Masih Panas
"Saya tidak pernah berpikir hari ini akan tiba. Saya tidak pernah membayangkannya," katanya.
"Ya, semua air mata yang kami tumpahkan beberapa hari terakhir ini adalah air mata emosi dan kebanggaan. Ini bukan air mata kesedihan," tambahnya.
Sebagian besar kariernya yang gemilang selama 22 tahun dihabiskan bersama Barcelona, setelah ia lulus dari akademi La Masia klub tersebut. Debut seniornya pada tahun 2002 menandai awal dari perjalanan karier yang luar biasa di mana ia memenangkan 29 gelar, termasuk sembilan gelar La Liga dan empat mahkota Liga Champions.
Pada tahun 2018, Iniesta bergabung dengan klub Jepang, Vissel Kobe, sebelum pindah ke klub Emirates di Liga Pro UAE pada tahun 2023. Prestasinya yang luar biasa juga tercermin dalam pencapaiannya sebagai runner-up Ballon d'Or 2010 dan masuk ke dalam FIFA FIFPro World XI selama sembilan tahun berturut-turut antara tahun 2009 dan 2017.