kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   7,71   0.83%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemain Otomotif Konvensional Mulai Berani Investasi di Mobil Listrik, Ini Daftarnya


Kamis, 16 Desember 2021 / 16:31 WIB
Pemain Otomotif Konvensional Mulai Berani Investasi di Mobil Listrik, Ini Daftarnya
ILUSTRASI. Logo pabrikan mobil Nissan dan Renault ditampilkan di dealer Kyiv, Ukraina, 25 Juni 2020.


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bisnis mobil listrik atau electric vehicle (EV) bakalan semakin ketat. Terutama setelah produsen mobil konvensional yang selama ini terlihat adem ayem dengan investasi di mobil listrik, kini mulai menunjukkan keseriusannya menanamkan duit di bisnis EV.

Mengutip Reuters, investasi kendaraan listrik yang sebelumnya terlihat hanya tetesan air di lautan, kini para produsen mobil konvensional mulai menargetkan pertumbuhan besar hingga 2030.

Pada bulan November, analisis Reuters menunjukkan bahwa pembuat mobil global berencana untuk menghabiskan lebih dari setengah triliun dolar untuk EV dan baterai antara sekarang dan 2030. Ini adalah peningkatan US$ 200 miliar dari hanya tiga tahun sebelumnya.

Berikut rencana beberapa produsen otomotif konvensional global di bisnis mobil listrik.

1. Toyota  

Toyota Motor Corp berkomitmen menambah investasi pada kendaraan listrik sebesar 8 triliun yen atau sekitar US$ 70 miliar hingga tahun 2030. Setengah dari nilai investasi itu akan difokuskan pada pengembangan battery electric vehicle (BEV) atau mobil listrik berbasis baterai penuh.

Dari investasi itu, sebesar 2 triliun yen untuk memproduksi baterai dimana US$ 1,29 miliar diantaranya akan dipakai membangun pabrik baterai baru di California yang mulai berproduksi pada tahun 2025.

Di minggu ini, Toyota mengumumkan rencana untuk pabrik baterai senilai US$ 1,29 miliar untuk kendaraan listrik di North Carolina. Toyota menargetkan produksi sekitar 200.000 baterai lithium-ion di pabrik, untuk armada EV hibrida semua-listrik dan plug-in mulai tahun 2025.

2. Nissan

Nissan juga berencana untuk menginvestasikan US$ 17,6 miliar dalam armada EV-nya sebagai bagian dari rencana 'Ambisi 2030'. Perusahaan berharap EV akan mencapai setengah dari penjualannya pada tahun 2030, melalui pengenalan beberapa model baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Nissan bertujuan untuk menjual 75% kendaraan listrik dan hibrida di Eropa, 55% di Jepang, dan 40 persen di AS dan China pada akhir dekade ini.
Nissan berharap untuk meluncurkan armada baterai solid-state pada tahun 2028, dengan pembukaan fasilitas percontohan di Yokohama pada tahun 2024.

3. Volkswagen

Volkswagen juga baru saja mengumumkan rencana transformasi EV baru senilai US$ 100 miliar, dengan tujuan membuat seperempat dari semua penjualan berbasis EV pada akhir tahun 2026.

VW mengumumkan rencana untuk Project Infinity EV-nya awal tahun ini, sebuah mobil listrik dengan kemampuan mengemudi otonom, diharapkan akan diluncurkan pada 2026. Mobil ini akan memberikan ruang internal yang lebih besar, karena perusahaan berfokus pada perubahan desain interior tradisional kendaraan. .




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×