kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,02   6,42   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembahasan soal perbatasan Himalaya buntu, India melarang 43 aplikasi buatan China


Rabu, 25 November 2020 / 09:04 WIB
Pembahasan soal perbatasan Himalaya buntu, India melarang 43 aplikasi buatan China
ILUSTRASI. AliExpress. REUTERS/Aly Song


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India melarang 43 aplikasi seluler pada hari Selasa termasuk aplikasi e-commerce dari Alibaba Group Holding Ltd yakni Aliexpress dalam gelombang baru sanksi web yang menargetkan China yang telah terlibat dalam kebuntuan selama berbulan-bulan di perbatasan Himalaya.

Dikutip dari Aljazeera, sebanyak 43 aplikasi yang sebagian besar berasal dari China, yang juga mencakup beberapa aplikasi kencan, mengancam "kedaulatan dan integritas India", kata kementerian teknologi federal dalam sebuah pernyataan.

India sebelumnya telah melarang lebih dari 170 aplikasi yang mengatakan bahwa mereka mengumpulkan dan membagikan data pengguna, yang dapat menimbulkan ancaman bagi negara.

Langkah tersebut, yang oleh menteri teknologi India disebut sebagai "serangan digital", dimulai setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di sebuah situs perbatasan Himalaya yang disengketakan pada bulan Juni.

Aliexpress bukanlah pemain utama di pasar e-niaga India yang baru berkembang, yang dipimpin oleh Flipkart dari Walmart Inc dan unit lokal Amazon.com Inc. Namun, ini populer dengan beberapa penggemar sepeda motor dan pemilik toko kecil, yang menggunakannya untuk mencari barang murah.

Baca Juga: China: Fakta membuktikan, AS pendorong terbesar militerisasi di Laut China Selatan

Langkah tersebut merupakan kemunduran lain bagi raksasa China Alibaba, yang merupakan investor terbesar di perusahaan teknologi keuangan India, Paytm, dan juga mendukung penjual online BigBasket.

Anak perusahaannya, UC Web, memberhentikan stafnya di India awal tahun ini setelah New Delhi pertama kali melarang 59 aplikasi seluler asal China yang mencakup browser UC Web dan dua produk lainnya.

Raksasa teknologi China itu juga terpaksa menunda rencananya untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan India menyusul ketegangan perbatasan antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut, kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan.

Banyaknya larangan aplikasi di India juga telah mengguncang ambisi raksasa teknologi China seperti Bytedance dan Tencent di negara Asia Selatan itu, yang mencoba mengurangi pengaruh Beijing dalam ekonomi internetnya yang sedang berkembang.

Selanjutnya: India vs China: Beijing kirim lebih banyak jet J-16 ke wilayah barat




TERBARU

[X]
×