kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembatasan dilonggarkan, arus komuter di Malaysia mulai padat


Senin, 04 Mei 2020 / 13:34 WIB
Pembatasan dilonggarkan, arus komuter di Malaysia mulai padat
ILUSTRASI. Warga menggunakan masker di Kuala Lumpur.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Ribuan warga Malaysia terlihat dalam jam sibuk Senin (4/5) pagi setelah pemerintah melonggarkan pembatasan pergerakan dan bisnis untuk pertama kalinya dalam enam pekan, dan memulai kembali ekonomi yang hancur akibat pandemi virus corona.

Mengutip Reuters, Senin (4/5) Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, sebagian besar bisnis akan diizinkan untuk melanjutkan kembali kegiatannya dalam rangka menghambat kerugian ekonomi yang diperkirakan pemerintah mencapai RM 63 miliar (US$ 14,52 miliar) sejak pembatasan 18 Maret lalu.

Otoritas jalan raya dan media mengatakan lalu lintas yang padat memenuhi jalan menuju ibu kota Kuala Lumpur.

Baca Juga: Malaysia melaporkan 105 kasus baru virus corona, sehingga total menjadi 6.176 orang

"Anda dapat melihat sekarang, bahkan lalu lintasnya buruk," jelas Raja Muizuddin, 29 tahun, yang bekerja di layanan pelanggan seperti dikutip Reuters.

"Secara harfiah, semua orang pergi menggunakan alasan yang sama bahwa mereka akan bekerja. Ini adalah pembukaan massal." 

Ia menambahkan, pembukaan bertahap berbagai sektor setiap dua pekan mungkin lebih disukai. "Saya tidak senang."

Namun, seorang saksi mata Reuters mengatakan, masih banyak bisnis ritel yang tetap tutup.

Pemerintah tetap melakukan relaksasi meski terjadi peningkatan infeksi baru-baru ini, dengan penghitungan hari minggu tercatat 122 kasus baru, tertinggi sejak 14 April, dan total hampir 6.300 kasus infeksi virus corona.

Hingga pertengahan April, Malaysia mencatat jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara, dan memberlakukan penguncian (lockdown) sebagian pergerakan bisnis pada 18 Maret untuk mengendalikan virus.

Sembilan dari 13 negara bagiannya telah menyatakan keberatan atas langkah pelonggaran itu, memilih untuk menunda atau menguatkan pembatasan karena takut terjadi lonjakan infeksi.

Menteri Utama Shafie Apdal dalam sebuah pernyataan hari Minggu mengatakan, negara bagian Sabah, di Pulau Kalimantan mengatakan akan tetap berpegang teguh pada perintah penutupan sebelumnya yang berjalan hingga 12 Mei, untuk memastikan orang tidak terpapar virus corona.

Baca Juga: Kasus virus corona melandai, Malaysia buka kembali kegiatan bisnis pekan depan

Tetapi produsen seperti perusahaan teknologi Qdos Group ingin kembali bekerja, untuk meningkatkan produksi.

Kepala Eksekutif Jeffrey Hwang mengatakan, perusahaannya berfokus untuk membersihkan simpanan permintaan produk-produknya, yang digunakan untuk membuat peralatan medis, sambil mempertahankan keamanan di fasilitasnya.

"Harus menyalakan lebih banyak lembur pada Mei dan Juni untuk mengatasinya," tambah Hwang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×