Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Niantic Labs mengumumkan akan menjual divisi video game-nya ke Scopely, perusahaan yang dimiliki Arab Saudi, senilai US$3,5 miliar.
Keputusan ini diambil saat perusahaan teknologi augmented reality asal Amerika Serikat (AS) tersebut beralih fokus ke teknologi geospasial setelah gagal mengulang kesuksesan besar "Pokemon Go" pada 2016.
Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu (12/3) ini juga sejalan dengan ambisi Arab Saudi untuk menjadi pusat industri game global.
Baca Juga: Sambil Perkenalkan Pariwisata, Niantic Gelar Pokemon GO Safari di Jakarta
Melalui dana kekayaan negara Savvy Games, Arab Saudi sebelumnya telah mengakuisisi Scopely senilai US$4,9 miliar pada 2023 sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi di luar sektor bahan bakar fosil.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Niantic akan mendistribusikan tambahan $350 juta kepada pemegang sahamnya.
Selain itu, perusahaan akan memisahkan bisnis kecerdasan buatan geospasialnya menjadi perusahaan baru bernama Niantic Spatial, yang akan dipimpin oleh pendiri sekaligus CEO Niantic, John Hanke.
Niantic Spatial akan mendapatkan pendanaan sebesar US$250 juta, dengan rincian US$200 juta berasal dari keuangan internal Niantic dan US$50 juta dari Scopely. Semua investor awal Niantic juga akan tetap menjadi pemegang saham di Niantic Spatial.
Langkah ini diambil setelah beberapa tahun yang sulit bagi Niantic.
Baca Juga: Pembuat Pokemon Go Bakal Jual Gim Senilai US$ 3,5 Miliar
Setelah kesuksesan besar "Pokemon Go," perusahaan kesulitan mengulang pencapaian serupa, bahkan terpaksa melakukan PHK pada 2022 dan 2023.
Niantic juga menghentikan pengembangan game "Harry Potter: Wizards Unite" pada 2022.
Bagi Arab Saudi, yang telah berkembang menjadi pusat industri game dan menjadi tuan rumah Esports World Cup, akuisisi ini sejalan dengan rencana investasi senilai hampir US$38 miliar dalam berbagai inisiatif di industri game melalui Savvy Games Group.
Savvy Games sendiri merupakan investor utama di berbagai perusahaan video game global, termasuk Nintendo.
Saat ini, Savvy Games memegang sekitar 7,54% saham Nintendo, setelah sedikit mengurangi kepemilikannya pada tahun lalu.