kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pemerintah China pecat lebih dari 30 pejabat karena tak becus tangani Covid-19


Senin, 09 Agustus 2021 / 12:58 WIB
Pemerintah China pecat lebih dari 30 pejabat karena tak becus tangani Covid-19
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan dengan payung melewati foto Presiden China Xi Jinping di Shanghai, China, Senin (1/3/2021).


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lebih dari 30 pejabat China dipecat dari posisinya atau diberi berbagai hukuman dari pemerintah pusat karena dianggap gagal mengatasi gelombang virus corona yang kembali menyerang.

Dilansir dari AP, di antara mereka yang dipecat adalah wakil wali kota, kepala distrik kota, dan anggota komisi kesehatan. Ada juga yang merupakan staf di manajemen rumahsakit, bandara, dan departemen pariwisata.

Komisi Kesehatan Nasional China pada Senin (9/8) mengumumkan 94 kasus baru dengan status penularan domestik dalam 24 jam terakhir.

Lonjakan jumlah kasus di China belakangan ini terkait dengan bandara di Kota Nanjing, China Timur. 

Baca Juga: Xi Jinping berjanji akan menyediakan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 ke seluruh dunia

Varian Delta dilaporkan mulai menular dan menyebar di antara pekerja di bandara bulan lalu. Sejak saat itu, varian tersebut menyebar dari provinsi tropis Hainan di selatan hingga Mongolia Dalam di ujung utara.

Kemunculan varian Delta memaksa pemerintah China mengeluarkan aturan pembatasan perjalanan baru, penguncian wilayah, dan penutupan seluruh Kota Zhangjiajie dengan populasi 1,5 juta.

Wuhan, yang menjadi titik awal penyebaran penyakit ini, juga menguji semua penduduknya yang berjumlah 12 juta orang hanya dalam tiga hari untuk menyaring infeksi. 

Melansir npr.org, panic buying juga kembali terjadi di kalangan warga Wuhan yang khawatir kondisi serupa seperti tahun lalu kembali terjadi.

Sejak Wuhan pertama kali menjadi pusat pandemi pada 2019 dan awal 2020, China telah bergerak untuk meredam wabah kapan pun dan di mana pun terjadi, dengan cepat menerapkan penguncian dan pengujian massal.

Selanjutnya: Kondisi Wuhan seperti awal pandemi, terjadi panic buying dan lockdown



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×