kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Pemerintah Jepang Fokus Ciptakan Inflasi yang Stabil dan Berkelanjutan


Minggu, 05 Februari 2023 / 11:09 WIB
Pemerintah Jepang Fokus Ciptakan Inflasi yang Stabil dan Berkelanjutan
ILUSTRASI. Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda pada April mendatang, Pemerintah Jepang menyebut adanya kebutuhan agar inflasi stabil.

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Seiji Kihara menekankan perlunya mencapai ekonomi di mana inflasi meningkat secara stabil dan berkelanjutan ketika bicara terkait gubernur bank sentral berikutnya harus mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar atau tidak.

"Yang penting adalah menciptakan kondisi ekonomi di mana harga naik secara stabil dan berkelanjutan," kata Kihara dikutip dari Reuters, Minggu (5/2).

Ia menambahkan perdana menteri akan memilih orang yang menurutnya paling tepat untuk Gubernur BOJ berikutnya. Sebab, itu sangat penting untuk moneter, dan kebijakan ekonomi makro yang lebih luas agar stabil.

Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Capai 4% di Desember 2022, Tertinggi dalam 41 Tahun

Kihara juga mengatakan pemerintah siap untuk merespons secara fleksibel sesuai kebutuhan, ketika ditanya apakah langkah tambahan dapat diambil untuk meredam pukulan ekonomi dari kenaikan harga bahan bakar dan bahan baku.

"Prioritas sekarang adalah menaikkan upah. Mencapai kenaikan upah adalah strategi pertumbuhan terbaik bagi kami," tambahnya.

Sebagai informasi, Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida telah menawarkan subsidi untuk mengekang tagihan utilitas dan bensin, dan mendorong perusahaan untuk menaikkan upah, karena terpukul oleh kenaikan harga bahan bakar dan makanan.

Sementara itu pilihan Kishida sebagai penerus Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda juga kemungkinan akan mempengaruhi seberapa cepat bank sentral dapat menghentikan stimulus besar-besaran karena inflasi naik jauh di atas target 2%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×