kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Inflasi Inti Jepang Capai 4% di Desember 2022, Tertinggi dalam 41 Tahun


Jumat, 20 Januari 2023 / 07:55 WIB
Inflasi Inti Jepang Capai 4% di Desember 2022, Tertinggi dalam 41 Tahun
ILUSTRASI. Inflasi inti Jepang capai 4% secara tahunan di Desember 2022


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank Sentral Jepang alias Bank of Japan (BOJ) diprediksi akan mengerek suku bunga lebih tinggi, seiringan dengan naiknya angka indeks harga konsumen (IHK) inti Jepang pada akhir 2022.

Berdasarkan data terbaru, inflasi inti Jepang di Desember 2022 capai 4% secara tahunan. Realisasi itu naik dua kali lipat dari target bank sentral. dan jadi angka tertinggi terbaru dalam 41 tahun terakhir.

Lonjakan inflasi inti tidak termasuk makanan segar yang mudah menguap tetapi termasuk biaya minyak, yang sejalan dengan perkiraan pasar rata-rata dan mengikuti inflasi tahunan sebesar 3,7% di November.

IHK inti, yang mengurangi biaya makanan segar dan energi capai 3,0% pada Desember secara tahunan atau meningkat dari kenaikan 2,8% jika dibandingkan dengan data November.

Baca Juga: Jepang Diprediksi Akan Berperan Penting dalam Pemulihan Ukraina

Dengan demikian, inflasi inti melampaui target BOJ yang hanya 2% selama sembilan bulan berturut-turut.

Mengutip Reuters, para analis menilai data inflasi ini menjaga ekspektasi pasar bahwa BOJ akan segera mengakhiri kebijakan pengendalian imbal hasil dan memungkinkan suku bunga naik lebih banyak.

Meski masih menetapkan kebijakan moneter yang ultra longgar, BOJ menaikkan proyeksi inflasi pada triwulan berikutnya karena perusahaan atau produsen terus membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi ke konsumen.

Di sisi lain, pelaku pasar mengharapkan BOJ menghentikan kontrol kurva imbal hasil (yield), kebijakan ini membatasi suku bunga jangka panjang agar berada di kisaran nol.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×