Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kandidat pro-demokrasi mencetak suara mayoritas dalam pemilihan dewan distrik Hong Kong, yang memperlihatkan rekor jumlah pemilih setelah enam bulan protes anti-pemerintah.
Hasil pemilihan yang berlangsung Ahad (24/11) dan berjalan aman tersebut semakin meningkatkan tekanan kepada Pemimpin Hong Kong untuk mendengarkan seruan bagi demokrasi di bekas koloni Inggris itu.
Pemilihan dewan distrik kemarin juga sekaligus menandakan akhir pekan yang jarang terjadi. Sebab selama ini, nyaris saban akhir pekan pecah aksi protes anti-pemerintah yang sering disertai kekerasan dan bentrokan.
Baca Juga: Pemilihan berjalan aman, kubu pro-demokrasi menguasai kursi dewan Hong Kong
Penyiar RTHK melaporkan, para calon pro-demokrasi mendapatkan hampir 90% dari total 452 kursi dewan distrik.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, pemerintah menghormati hasil pemilihan dewan distrik dan berharap "situasi damai, aman, dan tertib berlanjut" di hari-hari mendatang.
"Ada berbagai analisis dan interpretasi dalam masyarakat sehubungan dengan hasil pemilihan, dan sedikit dari pandangan bahwa hasil mencerminkan ketidakpuasan masyarakat dengan situasi saat ini dan masalah yang mendalam dalam masyarakat," katanya, Senin (25/11), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Trump: Jika bukan karena saya, Hong Kong akan dilenyapkan dalam 14 menit
"Pemerintah akan mendengarkan pendapat anggota masyarakat dengan rendah hati dan serius merefleksikan," imbuh Lam.
Hasil-hasil yang menunjukkan kemenangan kubu pro-demokrasi membuat para pendukung berdatangan selepas tengah malam ke beberapa pusat pemungutan suara. Mereka bersorak-sorai dan berteriak: "Liberate Hong Kong. Revolution Now", slogan yang banyak pengunjuk rasa gunakan selama aksi.
Merespons hasil pemilihan dewan distrik, Kementerian Luar Negeri China menegaskan, mereka tetap mendukung penuh Pemimpin Hong Kong Carrie Lam.