kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilik klub Baltimore Ravens dan raja bisnis ketenagakerjaan (1)


Rabu, 20 Maret 2019 / 08:15 WIB
Pemilik klub Baltimore Ravens dan raja bisnis ketenagakerjaan (1)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi

Steve Bisciotti mulai bisnis saat masih berumur 23 tahun. Bersama saudaranya, ia membuat perusahaan manajemen kepegawaian dan tenaga kerja terbesar di dunia. Hasil kekayaannya membuat ia melirik bisnis olahraga. Steve membeli klub american football. Hasil investasinya di bisnis sport tak sia-sia. Klub ini berhasil juara di tahun 2012. Valuasi klub pun terus meningkat. Steve kini digadang-gadang memiliki kekayaan hingga US$ 4,2 miliar.

Nama Steve Bisciotti cukup tenar di Amerika Serikat (AS). Sebagai pemilik klub Baltimore Ravens salah satu peserta liga National Football League (NFL), nama Steve pun lantang terdengar. Maklumlah, American Football adalah cabang olahraga yang paling populer untuk warga di Negeri Paman Sam.

Namun untuk menjadi pemilik klub Baltimore Ravens ini, jalan Steve cukup panjang dan berliku. Usahanya saat masih muda menjadikan Steve sebagai salah satu orang terkaya di AS.

Steve bertengger di posisi ke-472 orang terkaya di dunia versi Forbes. Kini, kekayaannya mencapai US$ 4,2 miliar atau setara dengan Rp 59,72 triliun.

Pundi-pundi uang tersebut adalah hasil dari kerja kerasnya membangun Allegis Group. Perusahaan ini merupakan bisnis manajemen kepegawaian dan tenaga kerja terbesar di dunia. Maklum saja, Allegis Group mampu mencatatkan pendapatan tahunan sebesar US$ 12,3 miliar pada 2017. Perusahaan ini juga sudah berada di 500 lokasi di seluruh dunia.

Steve mendirikan perusahaan tersebut kala berusia 23 tahun atau tepatnya pada 1983. Bersama sepupunya, Jim Davis , Steve membangun perusahaan ini dengan nama Aerotek.

Pada awalnya, Aerotek mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan pekerja di bidang aeronautika, keteknikan, dan industri ringan. Alasannya, perusahaan ini memang ingin fokus pada sektor industri kedirgantaraan dan pertahanan.

Setelah berkembang, perusahaan ini membentuk induk bernama Allegis Group. Raksasa usaha yang berbasis di Hanover, Maryland ini kini memiliki sepuluh anak usaha. Mereka adalah Aerotek, TEKsystems, Aston Carter, Allegis Global Solutions, Major, Lindsey & Africa, Allegis Partners, MarketSource, EASi, The Stamford Group, dan Getting Hired.

Keberhasilan kedua saudara ini membangun Allegis Group menjadikan mereka masuk ke daftar miliarder dunia. Bukan hanya Steve, Jim juga masuk ke daftar orang terkaya sedunia, dengan menempati peringkat ke-804 sedunia versi Forbes. Nilai kekayaan Jim ditaksir mencapai US$ 2,8 miliar.

Karena sudah punya uang yang cukup banyak, Steve yang dari yang sejak kecil gemar bermain sepak bola, baseball, dan basket lantas melirik bisnis olahraga. Pada 9 April 2004, ia menjadi pemiliki mayoritas klub sepak bola Amerika Serikat Baltimore Ravens dengan membeli 51% kepemilikan dari Art Modell.

Sebelumnya, pada 27 Maret 2000, ia juga membeli sebesar 49% kepemilikan klub yang berbasis di Baltimore, Maryland ini. Dengan begitu, Steve menjadi pemilik mayoritas klub tersebut.

Setelah menjadi pemilik, Steve membangun fasilitas pelatihan bernama The Castle. Fasilitas itu dibuka pada Oktober 2004.

Ia juga memecat pelatih Brian Billick dan menggantinya dengan John Harbaugh. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar american football. Pasalnya, Brian telah delapan tahun menjadi kepala pelatih Baltimore Ravens dan pernah membawa tim tersebut meraih Super Bowl di tahun 2000.

Meskipun begitu, tim ini kembali menjadi pemenang di ajang Super Bowl 2012. Hasil sentuhan Steve di Baltimore bukan cuma prestasi juara saja. Bisnis klub ini juga semakin bagus dan menjadikan klub ini semakin profesional.

Kini, valuasi Baltimore Ravens adalah senilai US$ 1,5 miliar. Keterlibatan Steve dalam bisnis olahraga dinilai bisa membawa perhatian lebih ke perusahaan-perusahaannya yang lain. Klub lain pun bergegas mengejar Baltimore bukan cuma dari sisi prestasi. Tetapi juga dari kekayaan.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×