Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.
PARIS. Para pemimpin Eropa akhirnya mulai mendekati kesepakatan untuk blueprint penyatuan kebijakan fiskal. Kebijakan ini dianggap perlu diambil Uni Eropa untuk bisa menyelamatkan nilai mata uang Euro mereka dari ancaman krisis finansial yang sudah berlangsung dua tahun ini.
Pada waktu pertemuan belum menelurkan hasil, para investor terus mendesak Presiden Bank Sentral Uni Eropa (ECB) Mario Draghi untuk terus mengembangkan amunisinya untuk bisa memerangi krisis akibat utang beberapa negara Uni Eropa yang tidak terbayar.
“Para pemimpin sekarang sudah menentukan titik akhir yang ingin mereka capai dalam masalah pengaturan fiskal, walau itu masih butuh waktu lama untuk pembahasan detailnya,” tutur Thomas Mayer Chief Economist Deutsche Bank AG kepada Bloomberg di Frankfurt.
Sembilan belas bulan sudah berlalu sejak pertama kali para pemimpin Eropa menyusun rencana awal untuk bisa menahan gejolak masalah utang.
“Untuk tahap awal penyatuan fiskal, kami sudah membuat beberapa langkah maju. Kami juga sangat senang dengan hasil yang bisa kami peroleh,” tutur Angela Merkel Konselor Jerman.
Para investor memberikan reaksi yang bervariasi dengan hasil pertemuan para pemimpin Eropa di Paris ini. Harga saham-saham di Eropa meningkat dan nilai mata uang Euro menguat terhadap dolar dan Yen. Sementara yield obligasi Italia dengan tenor 10 tahun naik 11 basis poin menjadi 6,565% sementara obligasi Spanyol naik 9 basis poin untuk menjadi 5,909%.
Draghi dipuji telah menghasilkan kebijakan yang baik, sehari setelah ia dicerca karena banyak orang khawatir kebijakannya akan membuat ECB bobol. Gara-gara ECB harus terus membeli obligasi bermasalah, padahal sampai saat ini mereka sudah membelanjakan US$ 207 miliar.