kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemimpin G7 akan desak Biden perpanjang batas waktu evakuasi Afghanistan


Selasa, 24 Agustus 2021 / 08:50 WIB
Pemimpin G7 akan desak Biden perpanjang batas waktu evakuasi Afghanistan
ILUSTRASI. Anggota layanan Departemen Pertahanan AS berada di sekitar pesawat di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. U.S. Air Force/Senior Airman Taylor Crul/Handout via REUTERS


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden AS Joe Biden akan menghadapi tekanan dari para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) untuk memperpanjang tenggat waktu dalam mengevakuasi ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari Taliban di Afghanistan yang sebelumnya ditetapkan pada 31 Agustus.

Mengutip Reuters, negara-negara barat sedang berjuang untuk membawa pulang warga mereka sendiri dan warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara itu karena takut akan pembalasan setelah gerilyawan Taliban menguasai lebih dari seminggu yang lalu.

Cara evakuasi telah meningkatkan ketegangan antara Washington dan ibu kota barat lainnya, dimana ada kekecewaan pada batas waktu yang ditentukan. Penanganan krisis oleh presiden sejauh ini telah membuat marah beberapa sekutu terdekat Amerika Serikat.

Prancis mengatakan lebih banyak waktu diperlukan untuk evakuasi dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan G7 perlu mempertimbangkan apakah harus mempertahankan batas waktu yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Ingin taklukan, Taliban kirim banyak milisi ke Lembah Panjshir

Para pemimpin dari kelompok G7 dijadwalkan akan melakukan pertemuan virtual pada Selasa (24/8) untuk fokus membicarakan upaya evakuasi serta masa depan jangka panjang untuk Afghanistan.

"Prioritas pertama kami adalah menyelesaikan evakuasi warga kami dan orang-orang Afghanistan yang telah membantu upaya kami selama 20 tahun terakhir. Namun di fase berikutnya, penting bagi kami untuk bersatu sebagai komunitas internasional dan menyetujui pendekatan bersama. untuk jangka panjang," kata Perdana Menteri Inggris. Menteri Boris Johnson, yang akan memimpin konferensi.

Para pemimpin juga diharapkan untuk menegaskan kembali sumpah untuk menjaga keuntungan yang dibuat di Afghanistan selama 20 tahun terakhir, terutama di sekitar pendidikan anak perempuan dan hak-hak perempuan.

Pertemuan itu juga akan membahas kemungkinan sanksi ekonomi dan apakah akan menahan bantuan jika Taliban melakukan pelanggaran hak asasi manusia atau membiarkan wilayah mereka digunakan sebagai surga bagi para militan.

Selanjutnya: Baku tembak pecah di Kabul, libatkan tentara AS & Jerman dengan kelompok tak dikenal




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×