kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,83   -28,90   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemimpin Hong Kong: Butuh jalan panjang untuk mencapai rekonsiliasi masyarakat


Selasa, 24 September 2019 / 12:38 WIB
Pemimpin Hong Kong: Butuh jalan panjang untuk mencapai rekonsiliasi masyarakat
ILUSTRASI. Carrie Lam


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan aparat kepolisian, yang dituduh memukuli para aktivis dan menggunakan kekuatan berlebihan selama protes, berada di bawah tekanan sangat hebat. 

Tapi, menurut Lam yang mendapat dukungan Beijing, "sangat luar biasa" tidak ada korban jiwa selama tiga bulan protes di Hong Kong. Dia pun berharap, dialog akan membantu menyelesaikan krisis politik yang mencengkeram pusat keuangan Asia itu.

Polisi meragukan tuduhan bahwa petugas memukuli seorang pria dalam sebuah protes pada Sabtu pekan lalu. Sementara Amnesty International meminta Pemerintah Hong Kong untuk menyelidiki penggunaan kekuatan polisi pada demonstran.

Baca Juga: Bentrokan bisa pecah, massa pro China menarik Lennon Walls milik aktivis Hong Kong

Pelaksana Tugas Inspektur Senior Polisi Vasco Williams menyatakan kepada wartawan pada Senin (23/9), berdasarkan rekaman dari insiden tersebut menunjukkan "petugas menendang benda kuning", bukan seorang pria, di sebuah gang.

Hanya, Vasco menyebutkan, insiden itu perlu diselidiki, meskipun dia mengesampingkan polisi melakukan "malpraktek". Ia menambahkan, video itu bisa "direkayasa".

Lam mengatakan, dia mendukung polisi untuk menjaga supremasi hukum. "Itu tidak berarti bahwa saya akan memaafkan penyimpangan atau praktik yang salah yang dilakukan oleh kepolisian," katanya, Selasa (24/6), seperti dikutip Reuters.

"Saya tahu, tingkat saling percaya sekarang relatif rendah di Hong Kong. Tetapi, kami harus memastikan, bahwa kami bisa terus beroperasi sebagai masyarakat sipil," ujarnya kepada wartawan.

Lam berharap sesi dialog pada Kamis (26/9) malam dengan 150 anggota masyarakat akan membantu menjembatani perpecahan. Namun, ia mengakui, itu akan menjadi perjalanan panjang untuk mencapai rekonsiliasi di masyarakat.

Lam berbicara setelah Amnesty International menyerukan penyelidikan atas tindakan polisi dan mendesak pemerintah Hong Kong untuk mendorong Beijing melindungi hak pengunjuk rasa untuk berkumpul secara damai.

Baca Juga: Akhiri protes, Pemimpin Hong Kong gelar dialog dengan masyarakat pada pekan depan

"Memerintahkan penyelidikan independen dan efektif terhadap tindakan polisi akan menjadi langkah pertama yang vital," sebut Joshua Rosenzweig, Kepala Regional Asia Timur Amnesty International dalam sebuah laporan seperti dilansir Reuters.

"Pihak berwenang perlu menunjukkan, bahwa mereka bersedia melindungi hak asasi manusia di Hong Kong, bahkan jika ini berarti mendorong kembali terhadap garis merah Beijing," imbuh Rosenzweig. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×