Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, saat ini pemerintah tidak memiliki rencana untuk menggunakan kekuatan darurat, di tengah aksi protes yang sering berakhir dengan kekerasan.
Hanya, saat berbicara dalam konferensi pers mingguan, Selasa (8/10), Lam memperingatkan, ekonomi Hong Kong saat ini sangat menderita gara-gara aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung empat bulan.
Pusat keuangan Asia ini pun menghadapi resesi pertama dalam satu dekade. Karena itu, Lam mengimbau, pengembang properti dan tuan tanah untuk menawarkan bantuan kepada peritel yang bisnisnya terpukul.
Baca Juga: Pemerintah Hong Kong: Keselamatan publik saat ini dalam ancaman
"Selama enam hari pertama Oktober, selama liburan Golden Week, wisatawan yang datang ke Hong Kong erosot lebih dari 50%," kata Lam seperti dikutip Reuters. "Sektor ritel, katering, pariwisata, dan hotel sangat terpukul, dengan sekitar 600.000 orang terkena dampaknya," ujar dia.
Saat mendapat pertanyaan: dalam keadaan apa dia akan meminta bantuan Beijing untuk memadamkan protes? Lam menjawab, Hong Kong harus bisa menemukan solusi sendiri.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda dengan jelas sekarang, dalam keadaan apa kami akan melakukan hal-hal tambahan, termasuk meminta pemerintah pusat (China) untuk membantu," kata Lam.