kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemimpin Hong Kong memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam masalah internal


Rabu, 11 September 2019 / 11:55 WIB
Pemimpin Hong Kong memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam masalah internal
ILUSTRASI. Carrie Lam, Chief Executive Hong Kong


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam telah memperingatkan Amerika Serikat dan negara-negara lain agar tidak ikut campur dalam urusan domestik di kota tersebut. Pernyataan tersebut dilontarkan dua hari setelah ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar konsulat AS untuk meminta Presiden Donald Trump "membebaskan" kota itu.

Seperti diberitakan CNN, Lam mengatakan bahwa pihaknya tak bisa menerima bila Washington atau negara lain mana pun untuk melakukan intervensi di wilayah semi-otonom China tersebut.

Baca Juga: China marah menteri luar negeri Jerman bertemu aktivis Hong Kong

"Pemerintah Hong Kong sepenuhnya tidak setuju dan menyatakan penyesalan mendalam bahwa parlemen asing mengganggu urusan dalam negeri kita," katanya dalam konferensi pers mingguannya.

"Kami tidak akan pernah membiarkan mereka menjadi pemangku kepentingan dalam urusan internal Hong Kong," Tegas Lam.

Protes Hong Kong memasuki minggu ke 14 secara berturut-turut pada hari Minggu kemarin. Puluhan ribu massa berbaris melalui distrik keuangan dan menyerahkan surat kepada pejabat konsulat AS yang mendesak tindakan lebih besar untuk membantu para pengunjuk rasa.

Protes sebagian besar dimulai dengan damai tetapi aksi kekerasan telah meningkat. 

Pada hari Minggu, banyak pengunjuk rasa menyatakan dukungannya terhadap Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019, yang menyerukan kepada pemerintah AS untuk mengambil sejumlah langkah jika Hong Kong tidak cukup otonom dari China.

Baca Juga: Jack Ma pensiun, bagaimana nasib Alibaba ke depan?

Lam juga menegaskan bahwa aksi dari pihak AS dapat mempengaruhi hubungan perdagangan antara Hong Kong dengan negara tersebut.

Dia mengatakan sekitar 1.400 perusahaan AS di Hong Kong saat ini diuntungkan dari hubungan Washington dengan kota tersebut. "Ketentuan khusus apa pun yang diterapkan kepada Hong Kong oleh Amerika tidak secara eksklusif untuk keuntungan Hong Kong," ujar dia.

Sebelumnya parlemen AS menyatakan akan mendukung warga Hong Kong, termasuk lewat penyusunan RUU khusus terkait Hong Kong.

"Demokrat dan Republik terus bersatu dengan rakyat Hong Kong dalam menuntut masa depan yang penuh harapan, bebas dan demokratis yang merupakan hak mereka," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada pekan lalu.

Baca Juga: Ketegangan rasial di Malaysia memuncak gara-gara berita palsu warga China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×