kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemulihan ekonomi global kian terancam virus corona varian Delta


Kamis, 05 Agustus 2021 / 06:30 WIB
Pemulihan ekonomi global kian terancam virus corona varian Delta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

China juga menghadapi gelombang baru Covid-19. Ini kemungkinan bakal mengekang pengeluaran ritel dan pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Nomura Holdings menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB negara itu pada 2021 menjadi 8,2% dari 8,9%.

Namun di sisi lain, arus ekspor barang teknologi China rupanya masih meningkat meski menghadapi perang dagang dengan AS. Berdasarkan riset terbaru Growth Lab Universitas Harvard yakni Indeks tersebut mengukur keragaman dan kecanggihan teknologi barang yang diekspor suatu negara serta volume ekspornya, China berada di peringkat ke-16 secara global dalam kompleksitas ekspornya pada 2019. Naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya.

Tim Cheston, manajer riset senior di Growth Lab menyatakan data menunjukkan China mampu meningkatkan peringkatnya dengan mengekspor ke wilayah lain di tengah tarif AS. "Ada langkah mahir oleh China untuk mendiversifikasi tujuan ekspornya untuk elektronik ke Eropa dan tempat lain,” katanya dikutip Bloomberg, Rabu (4/8/2021). 

Sementara data setelah dampak Covid-19 belum tersedia namun diprediksi kemungkinan peringkatnya akan naik karena lonjakan ekspor China. Cheston bilang, ada tanda-tanda bahwa China akan terus mendapatkan pangsa pasar di sektor-sektor karena mampu menjaga produksi tetap berjalan.

Namun demikian, peringkat tinggi tidak menjamin pertumbuhan ekonomi yang cepat. Kinerja ekspor China kontras dengan India dimana peringkatnya turun ke urutan 43 pada tahun 2019. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan melampaui India selama 10 tahun ke depan.

Selanjutnya: Airbus raih pendapatan sebesar € 24,6 miliar di semester I-2021



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×