Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambang Bitcoin (BTC) yang diperdagangkan secara publik kini hampir mencapai kapitalisasi pasar gabungan sebesar US$40 miliar, berdasarkan data dari Farside.
Nilai ini melonjak dua kali lipat dalam tujuh bulan terakhir, seiring harga Bitcoin mencetak rekor baru mendekati enam digit untuk pertama kalinya.
Namun, meskipun kapitalisasi pasar terus bertumbuh, tantangan utama bagi penambang tetap pada pendapatan.
Pengurangan hadiah blok Bitcoin sebesar 50% pada April lalu, yang menurunkan produksi harian menjadi 450 BTC, memengaruhi pendapatan mereka secara signifikan.
Pada 27 November, biaya transaksi yang diterima penambang berada di siklus terendah, hanya 10 BTC (sekitar US$946.000), menurut data dari Glassnode.
Baca Juga: Platform Perdagangan Cryptocurrency XT.com Diretas, Kerugian Mencapai US$1,7 Juta
Tantangan Biaya dan Kesulitan Tambang yang Meningkat
Untuk tetap kompetitif, penambang harus menghasilkan Bitcoin dengan biaya lebih rendah dari harga pasar, yang saat ini sekitar US$96.000 per BTC.
Namun, kondisi ini semakin sulit dengan peningkatan mining difficulty. Tingkat kesulitan, yang mencerminkan seberapa sulitnya menambang blok baru, diperkirakan naik lagi sebesar 3% dalam beberapa hari mendatang.
Kesulitan penambangan Bitcoin, yang sudah berada di atas 1 triliun, secara otomatis disesuaikan setiap 2016 blok (atau kira-kira setiap dua minggu).
Peningkatan ini membuat produksi blok menjadi lebih mahal, sehingga memperbesar tantangan operasional penambang.
Hashrate Melonjak ke Rekor Baru
Peningkatan kesulitan ini didorong oleh melonjaknya hashrate, yakni daya komputasi yang digunakan untuk menambang dan memproses transaksi pada blockchain Bitcoin.
Dalam rata-rata tujuh hari, hashrate telah mencapai 726 EH/s (exahash per detik), menurut data Glassnode.
Angka ini mencetak higher highs dan higher lows sejak pertengahan tahun, mencerminkan semakin intensifnya persaingan di antara para penambang.
Baca Juga: Bitcoin Sulit Tembus US$ 100.000 di Akhir Tahun Ini
Strategi Diversifikasi untuk Meningkatkan Pendapatan
Pada 2024, banyak penambang publik mulai mendiversifikasi pendapatan mereka untuk mengurangi ketergantungan pada hadiah blok Bitcoin:
-
Masuk ke Industri AI dan Komputasi Kinerja Tinggi (HPC): Permintaan untuk lokasi yang dapat menampung daya komputasi tinggi terus meningkat. Contohnya, IREN (IREN) mencatat kenaikan saham sebesar 30% setelah meningkatkan fokus mereka pada sektor AI.
-
Memanfaatkan Cadangan Bitcoin: Beberapa perusahaan seperti MARA Holdings (MARA) menggunakan cadangan Bitcoin mereka untuk menggalang dana. MARA, misalnya, menambahkan 703 BTC ke portofolio mereka setelah menerbitkan surat utang konversi senilai US$1 miliar tanpa bunga, meningkatkan total kepemilikan menjadi 34.794 BTC.
CoinShares Valkyrie Bitcoin Miners ETF, yang menjadi representasi penambang publik, mencatat kenaikan harga saham sebesar 60% sejak awal tahun.
Meski demikian, angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan pertumbuhan harga Bitcoin yang mencapai 113%.