Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tumpukan uang tunai Berkshire telah meningkat sekitar tiga kali lipat dari posisi kurang dari US$ 110 miliar pada September 2022 menjadi US$ 321 miliar pada akhir tahun 2024. Jumlah tersebut lebih besar dari nilai pasar Coca-Cola.
Berbekal dana yang melimpah, Buffett tampaknya berada di posisi yang tepat untuk terjun ke dalam kekacauan pasar dan membeli saham dengan harga murah.
Internet tentu setuju — media sosial penuh dengan komentar dan meme tentang Buffett yang duduk manis sementara pasar sedang kacau.
Wall Street juga telah menghargai penimbunan uang tunai Buffett: harga saham Berkshire naik sekitar 9% tahun ini, mengalahkan penurunan S&P yang hampir 14%.
Pada penutupan perdagangan hari Kamis (3/4/2025), lonjakan saham telah menambahkan dana segar senilai US$ 23 miliar pada kekayaan pribadi Buffett dan melambungkannya melewati Bernard Arnault dari LVMH dan Larry Ellison dari Oracle ke posisi keempat pada Bloomberg Billionaires Index.
Baca Juga: Kabar Baik Bagi Kelas Menengah, Ini Cara Naik Kelas ala Warren Buffett
Namun, investor yang terkenal sabar dan disiplin itu mungkin akan menunggu lebih lama sebelum memulai pesta belanja.
"Ketika harga turun, itu tentu mendorong Buffett untuk membeli kecuali jika ia melihat kerusakan permanen baru lebih besar daripada diskon harga," kata Steven Check kepada Business Insider.
Check mengawasi aset senilai US$ 2 miliar sebagai CEO Check Capital Management dan telah menghadiri setiap rapat tahunan Berkshire secara langsung sejak 1996.
Saham mungkin lebih murah dari sebelumnya, tetapi Check mengatakan Buffett kemungkinan akan memerlukan penurunan yang jauh lebih besar untuk melakukan pembelian yang signifikan.
Baca Juga: Investor dan Ekonom Sama-Sama Cemas Tarif Trump, Ini Nasihat Jitu Warren Buffett