kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penasihat militer Iran: Israel dan sekutu mencoba memicu perang besar-besaran!


Selasa, 01 Desember 2020 / 09:27 WIB
Penasihat militer Iran: Israel dan sekutu mencoba memicu perang besar-besaran!
ILUSTRASI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalaskan dendamnya atas pembunuhan ilmuwan nuklir ternamanya, Mohsen Fakhrizadeh. Official Khamenei Website/Handout via REUTERS


Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Fakhrizadeh telah menjadi target perhatian badan-badan intelijen Israel selama 15 tahun terakhir.

Pada tahun 2018, saat pembukaan arsip nuklir rahasia Iran yang diperoleh Mossad, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut Fakhrizadeh dan berkata: "ingat nama itu, Fakhrizadeh."

File yang diambil oleh Mossad berfokus pada program senjata Iran yang dikenal sebagai "Proyek Amad", yang dipimpin oleh Fakhrizadeh. Ketika Iran memasuki kesepakatan nuklir 2015, mereka membantah bahwa program semacam itu ada.

Baca Juga: Tegang, Moskow ancam membalas setelah pasukan AS terobos perairan Rusia

Pada tahun 2003, Iran terpaksa mengesampingkan Proyek Amad, tetapi tidak untuk ambisi nuklirnya. Menurut Netanyahu pada saat itu, ini membagi programnya menjadi program terbuka dan program rahasia yang melanjutkan pekerjaan nuklir dengan judul pengembangan pengetahuan ilmiah.

Setelah pembunuhan Fakhrizadeh, Iran menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB yang mengklaim "indikasi serius atas tanggung jawab Israel" dan bahwa Iran berhak untuk membela diri.

Guterres mendesak agar semua pihak menahan diri. “Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran hari ini. Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut,” kata juru bicara Guterres, Farhan Haq.

Baca Juga: AS beri sanksi perusahaan China dan Rusia karena dinilai membantu program rudal Iran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×