kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penasihat militer Iran: Israel dan sekutu mencoba memicu perang besar-besaran!


Selasa, 01 Desember 2020 / 09:27 WIB
Penasihat militer Iran: Israel dan sekutu mencoba memicu perang besar-besaran!
ILUSTRASI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalaskan dendamnya atas pembunuhan ilmuwan nuklir ternamanya, Mohsen Fakhrizadeh. Official Khamenei Website/Handout via REUTERS


Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kematian Fakhrizadeh berpotensi mempersulit upaya Presiden terpilih AS Joe Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir di masa kepresidenan Barack Obama. Kondisi ini dapat menyebabkan konfrontasi antara Iran dan musuh-musuhnya di minggu-minggu terakhir masa kepresidenan Trump.

"Apakah Iran tergoda untuk membalas dendam atau menahan diri, itu akan membuat Biden sulit untuk kembali ke perjanjian nuklir," tulis Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel dan direktur Institut Studi Keamanan Nasional Israel, pada Indonesia.

Setidaknya empat ilmuwan tewas antara 2010 dan 2012 dalam apa yang dikatakan Teheran sebagai program pembunuhan yang bertujuan menyabotase program energi nuklirnya. Iran selalu membantah mengejar senjata nuklir, dengan mengatakan tujuannya hanya untuk tujuan damai.

Baca Juga: Ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran tewas dibunuh dalam serangan mobil

Amerika Serikat mengerahkan kapal induk AS Nimitz dengan kapal-kapal yang menyertainya ke Teluk pada hari Rabu, tak lama sebelum pembunuhan itu, tetapi seorang juru bicara Angkatan Laut AS mengatakan penempatan itu tidak terkait dengan ancaman tertentu.

Jerman juga mendesak semua pihak untuk menahan diri. "Beberapa minggu sebelum pemerintahan AS yang baru menjabat, penting untuk menjaga ruang lingkup pembicaraan dengan Iran sehingga perselisihan mengenai program nuklir Iran dapat diselesaikan melalui negosiasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman.

Selanjutnya: Joe Biden: Amerika siap memimpin dunia lagi!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×