Sumber: Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh pada Jumat (27/11) dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran. Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.
Fakhrizadeh "terluka parah" ketika penyerang menargetkan mobilnya sebelum terlibat dalam baku tembak dengan tim keamanannya, kata kementerian pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel News Asia dari AFP.
Fakhrizadeh, yang memimpin organisasi penelitian dan inovasi kementerian Iran, kemudian "menjadi martir" setelah petugas medis gagal untuk menghidupkannya kembali.
Fakhrizadeh, pernah digambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bapak program senjata nuklir Iran. Fakhrizadeh melakukan perjalanan dengan mobil di dekat kota Absard di wilayah Damavand timur provinsi Teheran.
Baca Juga: Diambang Perang Dunia 3: Trump kirim pembom nuklir ke Timteng, warning untuk Iran
Sebuah laporan televisi pemerintah Iran tentang pembunuhan itu menggambarkan dia sebagai salah satu "ilmuwan nuklir Iran" dan menyebutkan Israel "memiliki permusuhan lama dan mendalam terhadapnya".
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, ada "indikasi serius peran Israel" dalam pembunuhan ilmuwan itu.
"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini," tulis Zarif di Twitter.
"Kepengecutan ini - dengan indikasi serius dari peran Israel - menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," tambahnya.
Nuklir Iran
Zarif juga meminta komunitas internasional untuk "mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan & mengutuk tindakan teror negara ini."
Baca Juga: Meski Trump tak lagi berkuasa, Iran tolak negosiasi baru dengan Barat