Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sejumlah maskapai penerbangan meminta pemerintah Hong Kong untuk memberikan keringanan biaya bandara akibat anjloknya pendapatan lantaran protes anti-pemerintah yang masih terus berlangsung.
Dewan Perwakilan Maskapai Penerbangan (BAR) Hong Kong, yang mewakili lebih dari 70 maskapai penerbangan telah menulis surat kepada pemerintah agar memberikan bantuan sementara dari biaya pendaratan dan parkir serta biaya sewa dan biaya operasional lainnya.
“Kami telah melihat penurunan dua digit pada Agustus dibandingkan dengan tahun lalu dan kami berharap ini akan memburuk di bulan-bulan tersisa tahun ini,” Ketua BAR Ronald Lam, seorang eksekutif senior di Cathay Pacific Airways Ltd, dikutip dari South China Morning Post pada hari Senin.
Baca Juga: Ada Soekarno-Hatta, berikut 20 bandara tersibuk di muka Bumi
"Banyak maskapai penerbangan telah mengurangi atau memotong layanan mereka ke dan dari Hong Kong karena banyak rute menjadi tidak menguntungkan karena menurunnya jumlah penumpang," kata Lam.
Maskapai penerbangan Cathay akan memangkas kapasitas penerbangan untuk musim dingin mendatang setelah melaporkan penurunan 11,3% jumlah penumpang pada Agustus karena penurunan permintaan.
Biaya pendaratan, parkir dan rute, yang akan mencakup biaya yang dibayarkan ke bandara di luar Hong Kong dan biaya kontrol lalu lintas udara, menyumbang 16% dari biaya operasi Cathay pada tahun 2018.
Baca Juga: Rencana Hong Kong akuisisi bursa efek London diperkirakan gagal
Maskapai penerbangan asing seperti Qantas Airways Ltd juga terpukul oleh penurunan permintaan, karena para penumpang beralih ke pesawat yang lebih kecil di rute Hong Kong.
Hong Kong adalah bandara kedelapan terbesar di dunia untuk lalu lintas penumpang pada tahun 2017, menurut peringkat tahunan terbaru yang tersedia dari Airports Council International, tetapi pihak bandara mengatakan jumlah penumpang turun 11,5% pada bulan Agustus.