Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. SAP mencatat pertumbuhan pendapatan kuartal kedua sebesar 13%, mengalahkan perkiraan atas dorongan dari bisnis cloud-nya, meskipun raksasa perangkat lunak asal Jerman ini memangkas prospek labanya untuk tahun ini karena perang di Ukraina.
"Transisi kami ke cloud lebih cepat dari jadwal dan kami telah melampaui ekspektasi teratas, dengan pendapatan cloud menjadi aliran pendapatan terbesar SAP," kata Chief Executive Officer Christian Klein dikutip dari Reuters, Kamis (21/7).
Pendapatan cloud perusahaan naik 34% menjadi 3,06 miliar euro atau setara US$ 3,12 miliar pada kuartal tersebut. Cloud backlog saat ini, yang mengukur bisnis yang masuk, naik 34% menjadi 10,40 miliar euro.
Namun, perusahaan menurunkan prospek laba yang disesuaikan tahun 2022 menjadi antara 7,6 miliar euro dan 7,9 miliar euro, dari kisaran 7,8 miliar euro hingga 8,25 miliar euro.
Baca Juga: Alexandr Wang, Miliader Termuda di Dunia
Keluarnya perusahaan dari Rusia dan Belarus karena perang di Ukraina menyebabkan sekitar 120 juta euro dalam pembayaran pesangon kepada karyawan dan penurunan nilai aset. Jumlah itu pun masih bakal terus bertambah hingga akhir 2022 setelah semua karyawan benar-benar meninggalkan perusahaan.
"Ada juga sejumlah karyawan yang mungkin bekerja untuk kami dari lokasi lain, tetapi pada akhir tahun kami akan menyelesaikan pintu keluar dan saya tidak mengharapkan jumlah yang lebih tinggi dari 350 juta euro." imbuhnya.
Total pendapatan kuartalan naik menjadi 7,52 miliar euro dengan mata uang konstan dari 7,08 miliar euro. Analis memperkirakan 7,32 miliar euro, menurut jajak pendapat Refinitiv.
Laba per saham yang disesuaikan adalah 28 sen, di bawah perkiraan 44 sen, terutama karena kontribusi yang lebih rendah dari investasi di perusahaan modal ventura Sapphire Ventures. Kontribusi dari Sapphire Ventures turun sekitar 1 miliar euro dari tahun lalu.