Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebuah ulasan New York Times tentang salah satu peragaan busana awal Takada pada tahun 1973 memuji sebuah "pencampuran etnis yang menyenangkan dan penuh kesenangan", dan menggambarkannya sebagai "salah satu perancang paling imajinatif di dunia".
Takada, yang juga mendesain kostum opera, memulai bisnisnya dari sebuah toko kecil di Paris sebelum akhirnya melejit dan terkenal. Pesohor yang juga satu angkatan dengan Kenzo dalam berkembang di dunia mode Paris termasuk Jean Paul Gaultier dan Yves Saint Laurent.
"Paris berduka atas salah satu putranya hari ini," kata Walikota Paris Anne Hidalgo di Twitter.
Baca Juga: Jumlah kematian akibat corona di India melewati 100.000, tak ada tanda pandemi usai
Chairman dan CEO LVMH Bernard Arnault mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kenzo telah "menanamkan ke dalam mode nada cahaya puitis dan kebebasan manis yang menginspirasi banyak desainer setelahnya".
Ralph Toledano, ketua federasi mode Prancis, memuji Takada yang berkontribusi dalam menulis "halaman baru dalam mode, pada pertemuan Timur dan Barat".
Takada awal tahun ini meluncurkan usaha baru di Paris, merek rumah dan gaya hidup bernama K3, bekerja sama dengan desainer lain.