Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Pendapatan Irak yang dipangkas oleh penurunan harga minyak dunia, tahun lalu mendevaluasi dinar, yang telah kehilangan 25% nilainya terhadap dolar. Hasilnya, kini harga sebotol minyak goreng naik menjadi 2.500 dinar dari yang sebelumnya hanya 1.500 dinar.
Selain kenaikan harga, pembatasan Covid-19 seperti lockdown dan jam malam telah menutup banyak pekerjaan. Parahnya lagi, pekerjaan harian yang jadi andalan banyak orang selama konflik ikut tutup, praktis angka pengangguran dan kemiskinan memuncak.
Krisis pangan ini juga diamini oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Mereka mengatakan saat ini masyarakat Irak terjebak dalam lingkaran setan.
"Lebih dari 90% usaha kecil dan menengah di sektor pangan dan pertanian dilaporkan terkena dampak pandemi yang parah. Untuk mengatasinya, lebih dari 50% memecat staf atau mengurangi gaji," ungkap FAO, seperti dikutip Arab News,