kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.799   71,00   0,42%
  • IDX 6.290   321,71   5,39%
  • KOMPAS100 900   55,82   6,62%
  • LQ45 711   41,94   6,27%
  • ISSI 194   8,46   4,56%
  • IDX30 375   22,10   6,26%
  • IDXHIDIV20 454   21,86   5,06%
  • IDX80 102   6,27   6,55%
  • IDXV30 107   5,45   5,37%
  • IDXQ30 124   6,28   5,33%

Peneliti Australia uji vaksin pencegah TBC untuk tangkal virus corona


Jumat, 27 Maret 2020 / 23:45 WIB
Peneliti Australia uji vaksin pencegah TBC untuk tangkal virus corona


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Peneliti Australia melakukan pengujian skala besar terhadap manusia untuk melihat, apakah vaksin yang digunakan selama beberapa dekade guna mencegah tuberkulosis (TBC) bisa melindungi petugas medis dari virus corona baru.

Menurut para peneliti di Murdoch Children's Research Institute, Melbourne, uji coba vaksin BCG akan mereka lakukan terhadap 4.000 petugas kesehatan di rumahsakit di seluruh Australia untuk menentukan, apakah itu bisa mencegah Covid-19.

"Meskipun awalnya dikembangkan melawan TBC, dan masih diberikan kepada lebih dari 130 juta bayi setiap tahun untuk tujuan itu, vaksin BCG juga meningkatkan kekebalan garis depan manusia, melatihnya untuk merespons kuman dengan intensitas lebih besar," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Vietnam berupaya menjaga jumlah kasus virus corona kurang dari 1.000 orang

"Kami berharap, bisa melihat penurunan dalam prevalensi dan keparahan gejala Covid-19 terhadap petugas layanan kesehatan yang menerima vaksinasi BCG," kata Nigel Curtis, ketua peneliti, Jumat (27/3), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Dia mengatakan, ada 4.000 petugas medis di Australia yang terlibat dalam uji coba selama beberapa minggu di bawah proses dengan pelacakan cepat dan persetujuan otoritas kesehatan negara bagian dan federal. "Jamnya pasti berdetak," ujar Curtis.

Uji coba serupa sedang peneliti lakukan di beberapa negara lain, termasuk Belanda, Jerman dan Inggris.

"Percobaan ini akan memungkinkan efektivitas vaksin terhadap gejala Covid-19 diuji dengan benar, dan bisa membantu menyelamatkan nyawa para pekerja kesehatan garis depan kami yang heroik," kata Kathryn North, Direktur Murdoch Institute.

Baca Juga: Kewalahan, rumahsakit swasta di Manila tak lagi terima pasien virus corona

Harapannya, North menyebutkan, adalah meningkatkan kekebalan "bawaan" manusia terhadap gejala virus corona yang akan membeli waktu untuk mengembangkan vaksin spesifik melawan penyakit Covid-19.

"Percobaan ini akan memungkinkan kemajuan cepat dari kandidat yang paling menjanjikan untuk praktik klinis, memberi kami jumlah tembakan sebanyak mungkin ke gawang melawan Covid-19," imbuh North seperti dilansir Channelnewsasia.com.



TERBARU

[X]
×