kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peneliti temukan potensi mutasi virus corona di Chili, mampu menyebar lebih cepat


Senin, 12 Oktober 2020 / 05:51 WIB
Peneliti temukan potensi mutasi virus corona di Chili, mampu menyebar lebih cepat
ILUSTRASI. Peneliti Chili menemukan adanya potensi mutasi virus corona yang menyebar di sebuah wilayah kecil di Chili.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Para ilmuwan di Chili sedang menyelidiki adanya kemungkinan mutasi pada virus corona yang menyebar di Chili. 

Potensi mutasi virus corona baru ini umumnya ditemukan di wilayah Patagonia yang mencakup Chili dan Argentina. Kedua wilayah ini mengalami gelombang infeksi kedua yang luar biasa dalam beberapa pekan terakhir.

Al Jazeera mengabarkan, kecurigaan adanya mutasi virus corona muncul setelah terjadinya kasus infeksi besar di Magallens, wilayah kecil di Chili yang hanya menyumbang 1% populasi nasional. Magallens menyumbang hampir 20% dari total kasus nasional.

Awal pekan ini, jumlah orang yang positif di Magallens sama dengan yang ada di ibu kota. Padahal, kepadatan populasi di Magallens merupakan yang terendah di Chili, 170.000 berbanding 8 juta di Santiago, ungkap Al Jazeera (11/10).

Mutasi virus corona telah banyak terjadi di beberapa negara lain. Pada umumnya menunjukkan bahwa virus corona dapat berevolusi saat beradaptasi dengan inang manusianya.

Baca Juga: Panduan baru CDC: Virus corona bisa bertahan dan menyebar di udara

"Jika hipotesis itu mampu dibuktikan, jelas akan mengkhawatirkan. Jika tingkat penularan yang terjadi di Magallens terjadi secara nasional, makan akan terjadi 25.000 kasus baru per hari, itu adalah skenario yang berbahaya," ungkap Wakil Menteri Kesehatan Arturo Zuniga.

Penelitian mengatakan bahwa mutasi virus corona dapat menyebabkan virus jadi lebih mudah menular, tetapi justru membuatnya tidak terlalu mematikan. Walaupun begitu, hal ini tidak menghambat keefektifan calon vaksin virus corona yang digunakan.

"Beberapa variabel (penyebab mutasi) seperti udara dingin dan angin kerap dikaitkan dengan tingkat penyebaran yang lebih tinggi di berbagai belahan dunia," ungkap Marcelo Navarrete dari Universitas Magallens pada Reuters.

Saat ini Pan American Health Organization berupaya membantu para peneliti di Chili untuk mengetahui lebih banyak mengenai potensi adanya mutasi virus corona di sana.

Mereka juga akan memastikan apakah mutasi virus corona yang terjadi membuat virus ini menjadi lebih menular dari sebelumnya, serta bagaimana langkah terbaik untuk mencegahnya dan faktor pendukung mutasinya.

Selanjutnya: Peneliti temukan sejumlah fakta menarik terkait penyebaran Covid-19 di India




TERBARU

[X]
×