kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penelitian mengungkap bahwa Instagram sengaja mendorong misinformasi kepada pengguna


Rabu, 10 Maret 2021 / 13:54 WIB
Penelitian mengungkap bahwa Instagram sengaja mendorong misinformasi kepada pengguna
ILUSTRASI. Pengguna Instagram.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Kepada Euronews, juru bicara Facebook mengatakan bahwa 104 unggahan yang dijadikan patokan terlalu sedikit untuk membuktikan tuduhan mereka. Isu yang diangkat pun dianggap sudah kadaluarsa.

"Ini sangat kontras dengan 12 juta misinformasi terkait vaksin dan Covid-19 yang telah kami hilangkan dari Facebook dan Instagram sejak pandemi dimulai," ungkap juru bicara perusahaan.

Selama periode penelitian CCDH, Facebook Inc. menegaskan telah menghapus 1,17 juta unggahan dari Facebook dan Instagram karena melanggar kebijakan misinformasi.

Perwakilan Facebook tersebut juga mengatakan bahwa rekomendasi konten memang diberikan agar orang-orang yang berusaha mencari konten terkait Covid-19 dan vaksin bisa langsung diarahkan ke organisasi kesehatan atau otoritas terkait yang kredibel.

Lebih lanjut, mereka menilai metodologi di balik studi CCDH cacat dan tidak memperhitungkan bahwa platform tersebut secara proaktif mengidentifikasi konten terlarang dengan bantuan kecerdasan buatan.

Selanjutnya: WHO keluarkan peringatan terbaru soal Covid-19, apa itu?



TERBARU

[X]
×