kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Netanyahu dan Trump Tinggalkan Meja Perundingan Gencatan Senjata Gaza dengan Hamas


Jumat, 25 Juli 2025 / 20:39 WIB
Netanyahu dan Trump Tinggalkan Meja Perundingan Gencatan Senjata Gaza dengan Hamas
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya telah meninggalkan proses negosiasi gencatan senjata di Gaza dengan kelompok militan Palestina, Hamas, sehari setelah masing-masing menarik delegasi mereka dari pembicaraan. REUTERS/Leah Millis 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/WASHINGTON. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya telah meninggalkan proses negosiasi gencatan senjata di Gaza dengan kelompok militan Palestina, Hamas, sehari setelah masing-masing menarik delegasi mereka dari pembicaraan.

Netanyahu menyatakan bahwa Israel kini mempertimbangkan opsi “alternatif” untuk mencapai tujuannya, yaitu memulangkan para sandera dari Gaza dan mengakhiri kekuasaan Hamas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jerman Tegaskan Belum Akan Akui Negara Palestina dalam Waktu Dekat

Sementara itu, Trump mengatakan bahwa Hamas tidak berniat mencapai kesepakatan dan meyakini para pemimpin kelompok itu akan segera “diburu”.

Pernyataan tersebut muncul setelah utusan AS, Steve Witkoff, menyampaikan bahwa Hamas bertanggung jawab atas kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.

Netanyahu menyatakan bahwa pernyataan Witkoff itu benar, dan menegaskan bahwa Hamas merupakan penghalang utama tercapainya kesepakatan.

Pada Kamis (24/7/2025), Hamas telah memberikan tanggapan terhadap proposal gencatan senjata yang didukung AS.

Namun, hanya beberapa jam kemudian, Israel mengumumkan penarikan para negosiatornya untuk melakukan konsultasi internal.

Baca Juga: Israel Izinkan Negara Asing Jatuhkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara, Mulai Jumat (25/7)

Hamas membantah penilaian Witkoff dan menyatakan bahwa negosiasi masih menunjukkan kemajuan.

Kelompok tersebut menuding pernyataan Witkoff bertujuan untuk memberikan tekanan atas nama Israel menjelang kemungkinan putaran perundingan berikutnya.

Proposal gencatan senjata tersebut rencananya berlangsung selama 60 hari, di mana bantuan kemanusiaan tambahan akan diizinkan masuk ke Gaza.

Sebagai imbalan, sebagian dari sekitar 50 sandera yang masih ditahan oleh militan akan dibebaskan, dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Selanjutnya: FKBI Desak Potongan Komisi Ojol Maksimal 15% agar Kenaikan Tarif Tak Rugikan Konsumen

Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×