kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.894   -6,45   -0,09%
  • KOMPAS100 1.002   -1,99   -0,20%
  • LQ45 764   -3,56   -0,46%
  • ISSI 227   0,39   0,17%
  • IDX30 394   -1,80   -0,46%
  • IDXHIDIV20 455   -1,72   -0,38%
  • IDX80 112   -0,28   -0,25%
  • IDXV30 114   0,06   0,05%
  • IDXQ30 127   -0,72   -0,56%

Netanyahu Temui Trump di Gedung Putih saat Israel dan Hamas Bahas Gencatan Senjata


Selasa, 08 Juli 2025 / 06:41 WIB
Netanyahu Temui Trump di Gedung Putih saat Israel dan Hamas Bahas Gencatan Senjata
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin (7/7), di tengah upaya negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dimediasi AS. REUTERS/Leah Millis 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/TEL AVIV. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin (7/7), di tengah upaya negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dimediasi AS.

Kunjungan ini berlangsung setelah Trump menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam pekan ini.

Sebelum bertolak ke Washington, Netanyahu mengatakan bahwa pertemuannya dengan Trump akan mendorong negosiasi yang tengah berlangsung di Doha, Qatar.

Pertemuan ini menjadi yang ketiga antara Trump dan Netanyahu sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari lalu.

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Muncul untuk Pertama Kalinya Sejak Konflik dengan Israel

Sebelumnya, Trump memerintahkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran sebagai dukungan terhadap serangan udara Israel, yang kemudian diikuti dengan kesepakatan gencatan senjata pasca-perang 12 hari antara Israel dan Iran.

Trump dan timnya tampaknya ingin memanfaatkan momentum pelemahan Iran, pendukung utama Hamas untuk mendorong kemajuan dalam perang Gaza yang telah berlangsung selama 21 bulan.

Trump juga menyampaikan keinginannya membahas kemungkinan kesepakatan permanen dengan Iran.

Berbeda dari kebiasaan menerima tamu negara di Oval Office, pertemuan kali ini berlangsung dalam format makan malam pribadi. Belum ada penjelasan resmi soal pendekatan yang lebih tertutup tersebut.

Sebelum bertemu Trump, Netanyahu telah berdiskusi dengan utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, serta Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Ia juga dijadwalkan bertemu para pemimpin Kongres AS pada Selasa (8/7).

Netanyahu mengatakan, ia akan menyampaikan terima kasih atas dukungan militer AS terhadap Israel dan berharap negosiasi di Doha dapat segera mencapai titik temu.

Pemerintah Israel juga berharap bahwa kemenangan dalam konflik dengan Iran dapat membuka jalan bagi normalisasi hubungan dengan negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, dan Arab Saudi, isu yang juga akan dibahas dalam pertemuan dengan Trump.

Baca Juga: Israel Gempur Tiga Pelabuhan dan Pembangkit Listrik di Yaman, Balasan Serangan Houthi

Hari Kedua Negosiasi di Qatar

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Steve Witkoff akan berangkat ke Doha pekan ini untuk bergabung dalam proses negosiasi gencatan senjata. Witkoff adalah arsitek utama dari proposal gencatan senjata 60 hari yang menjadi dasar pembicaraan saat ini.

Namun, menurut sumber Palestina, masih ada perbedaan signifikan antara kedua belah pihak, terutama terkait bantuan kemanusiaan.

Israel dinilai masih menghambat masuknya bantuan secara bebas dan aman, sementara Israel menyatakan telah berupaya menyalurkan bantuan tanpa dimanfaatkan oleh militan.

Proposal gencatan senjata yang didukung AS mencakup pembebasan sandera secara bertahap, penarikan pasukan Israel dari sebagian wilayah Gaza, dan negosiasi untuk mengakhiri perang sepenuhnya.

Baca Juga: Terkepung Pagar Israel, Warga Kota di Tepi Barat Hidup Seperti dalam Penjara

Hamas tetap menuntut penghentian perang secara permanen sebelum membebaskan sandera yang tersisa, sementara Israel menolak gencatan senjata total sebelum semua sandera dibebaskan dan Hamas dibubarkan.

Trump menyatakan akan bersikap “sangat tegas” terhadap Netanyahu untuk mendorong kesepakatan damai yang cepat.

Meski mendapat tekanan dari mitra koalisinya yang garis keras, pemerintah Israel diyakini akan menyetujui gencatan senjata jika syarat-syaratnya dapat diterima publik.

Perang di Gaza meletus sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Saat ini, sekitar 50 sandera masih ditahan di Gaza, dengan 20 orang diyakini masih hidup.

Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran yang telah menewaskan lebih dari 57.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sebagian besar populasi Gaza kini mengungsi, dan hampir setengah juta orang diperkirakan akan menghadapi kelaparan dalam beberapa bulan mendatang menurut PBB.

Trump sendiri dikenal sangat mendukung Netanyahu. Bahkan bulan lalu, ia secara terbuka mengkritik proses hukum terhadap Netanyahu yang menghadapi tuduhan korupsi, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, yang seluruhnya dibantah oleh Netanyahu.

Selanjutnya: Catat Lokasi Tilang ETLE Di Jakarta, Serta Cara Cek & Bayar Denda Tilang Online

Menarik Dibaca: Cek 4 Rekomendasi Saham Hari Ini Setelah IHSG Rebound Kemarin (8/7)




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×