Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – KAIRO/YERUSALEM. Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 58 orang di seluruh wilayah Gaza pada Senin (30/6), sementara warga di Gaza utara melaporkan salah satu malam pemboman paling intens dalam beberapa pekan terakhir.
Di saat bersamaan, pejabat Israel dijadwalkan bertolak ke Washington untuk mengikuti pembicaraan gencatan senjata yang diinisiasi pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Sehari sebelumnya, Trump mendesak diakhirinya perang yang telah berlangsung selama 20 bulan.
Baca Juga: Nobitex Pulih Pasca Serangan Siber Pro Israel, Iran Perketat Regulasi Kripto
Salah satu orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, dijadwalkan hadir di Gedung Putih untuk membahas kesepakatan gencatan senjata, isu Iran, dan peluang perjanjian diplomatik regional yang lebih luas.
Namun di lapangan, pertempuran justru meningkat. Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi besar-besaran di wilayah utara Jalur Gaza, memicu gelombang pengungsian baru.
“Ledakan tidak pernah berhenti; mereka membombardir sekolah dan rumah. Rasanya seperti gempa bumi,” ujar Salah (60), warga Gaza City dan ayah lima anak.
“Di berita kami dengar gencatan senjata sudah dekat, tapi di lapangan kami hanya lihat kematian dan dengar ledakan.”
Pasukan tank Israel menerobos ke wilayah timur Zeitoun, pinggiran Gaza City, dan membombardir sejumlah area di utara.
Sementara itu, jet tempur menyerang setidaknya empat sekolah setelah memerintahkan ratusan keluarga yang berlindung di dalamnya untuk pergi, menurut kesaksian warga.
Baca Juga: Israel Gencarkan Serangan ke Gaza Jelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih
Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan, sedikitnya 58 orang tewas akibat serangan pada hari Senin, termasuk 10 orang di Zeitoun dan 13 lainnya di barat daya Gaza City.
Menurut petugas medis, sebagian besar korban tewas akibat tembakan, namun warga juga melaporkan adanya serangan udara.
Sebanyak 20 orang termasuk perempuan, anak-anak, dan seorang jurnalis lokal—tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah kafe di tepi pantai Gaza City.
Serikat Jurnalis Palestina mencatat lebih dari 220 jurnalis telah tewas sejak perang meletus pada Oktober 2023.
Militer Israel mengklaim telah menyerang target militan di Gaza utara, termasuk pusat komando dan kendali, dengan menyatakan telah mengambil langkah mitigasi guna meminimalkan korban sipil.
Baca Juga: Profil Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Iran yang Klaim Menang atas Konflik Israel
Peluang Gencatan Senjata
Sehari setelah pernyataan Trump, Ron Dermer bertolak ke Gedung Putih untuk melanjutkan pembicaraan. Di Israel, kabinet keamanan Netanyahu juga dijadwalkan berkumpul membahas langkah lanjutan.
Panglima militer Israel pada Jumat lalu menyebut bahwa operasi darat saat ini hampir mencapai tujuannya.
Netanyahu sendiri pada Minggu (29/6) mengatakan peluang untuk menyelamatkan para sandera semakin terbuka. Diperkirakan masih ada 20 sandera yang hidup.