kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.209   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.911   -17,05   -0,25%
  • KOMPAS100 1.006   -2,40   -0,24%
  • LQ45 770   -2,65   -0,34%
  • ISSI 227   -0,27   -0,12%
  • IDX30 396   -2,53   -0,63%
  • IDXHIDIV20 459   -3,29   -0,71%
  • IDX80 113   -0,26   -0,23%
  • IDXV30 113   -0,93   -0,81%
  • IDXQ30 128   -0,70   -0,54%

Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih


Senin, 30 Juni 2025 / 21:02 WIB
Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih
ILUSTRASI. Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap sebuah masjid di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza bagian tengah, 2 Juni 2025 REUTERS/Ramadan Abed


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Sumber dari Palestina dan Mesir yang mengetahui proses mediasi mengatakan bahwa Qatar dan Mesir meningkatkan upaya mediasi, namun belum ada tanggal yang ditetapkan untuk putaran pembicaraan baru.

Seorang pejabat Hamas menyatakan, kemajuan hanya mungkin terjadi jika Israel bersedia mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza.

Israel menegaskan perang hanya akan berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan syarat yang hingga kini ditolak oleh Hamas.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata dan pertukaran sandera selama 60 hari yang diajukan AS, dan kini keputusan berada di tangan Hamas.

Baca Juga: Netanyahu: Kemenangan atas Iran Buka Peluang Bebaskan Sandera di Gaza

Desakan Kemanusiaan

Menteri Luar Negeri Austria, Beate Meinl-Reisinger, yang tengah berkunjung ke Yerusalem, menyampaikan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Gaza yang disebutnya “tidak tertahankan.”

Ia mendesak dilakukannya gencatan senjata segera, pembebasan sandera tanpa syarat, dan aliran bantuan kemanusiaan yang bebas hambatan.

Israel menyatakan pihaknya tetap mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dan menuduh Hamas menyita bantuan tersebut, klaim yang dibantah Hamas, yang menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga Gaza.

AS mengusulkan gencatan senjata 60 hari dan pembebasan setengah dari para sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dan jenazah warga Palestina lainnya.

Sandera sisanya akan dibebaskan dalam kesepakatan tahap kedua yang juga mencakup penghentian perang secara menyeluruh.

Baca Juga: Iran Ragukan Komitmen Israel pada Gencatan Senjata, Isyaratkan Balas Jika Diserang

Catatan Perang

Perang dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerbu wilayah Israel, menewaskan 1.200 orang sebagian besar warga sipil dan membawa 251 sandera ke Gaza. Serangan itu menjadi hari paling mematikan dalam sejarah Israel.

Sejak saat itu, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 56.000 orang, mayoritas warga sipil, serta menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi dan wilayah tersebut masuk ke dalam krisis kemanusiaan akut.

PBB mencatat lebih dari 80% wilayah Gaza kini berada di bawah zona militer Israel atau perintah evakuasi paksa.

Selanjutnya: Di Tengah Dinamika Global, Begini Tips Kocok UIang Portofolio Juli 2025

Menarik Dibaca: Indofood Sukses Makmur Menjaring Konsumen Camilan Anak




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×