kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih


Senin, 30 Juni 2025 / 21:02 WIB
Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih
ILUSTRASI. Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap sebuah masjid di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza bagian tengah, 2 Juni 2025 REUTERS/Ramadan Abed


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – KAIRO/YERUSALEM. Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 58 orang di seluruh wilayah Gaza pada Senin (30/6), sementara warga di Gaza utara melaporkan salah satu malam pemboman paling intens dalam beberapa pekan terakhir.

Di saat bersamaan, pejabat Israel dijadwalkan bertolak ke Washington untuk mengikuti pembicaraan gencatan senjata yang diinisiasi pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Sehari sebelumnya, Trump mendesak diakhirinya perang yang telah berlangsung selama 20 bulan.

Baca Juga: Nobitex Pulih Pasca Serangan Siber Pro Israel, Iran Perketat Regulasi Kripto

Salah satu orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, dijadwalkan hadir di Gedung Putih untuk membahas kesepakatan gencatan senjata, isu Iran, dan peluang perjanjian diplomatik regional yang lebih luas.

Namun di lapangan, pertempuran justru meningkat. Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi besar-besaran di wilayah utara Jalur Gaza, memicu gelombang pengungsian baru.

“Ledakan tidak pernah berhenti; mereka membombardir sekolah dan rumah. Rasanya seperti gempa bumi,” ujar Salah (60), warga Gaza City dan ayah lima anak.

“Di berita kami dengar gencatan senjata sudah dekat, tapi di lapangan kami hanya lihat kematian dan dengar ledakan.”

Pasukan tank Israel menerobos ke wilayah timur Zeitoun, pinggiran Gaza City, dan membombardir sejumlah area di utara.

Sementara itu, jet tempur menyerang setidaknya empat sekolah setelah memerintahkan ratusan keluarga yang berlindung di dalamnya untuk pergi, menurut kesaksian warga.

Baca Juga: Israel Gencarkan Serangan ke Gaza Jelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih

Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan, sedikitnya 58 orang tewas akibat serangan pada hari Senin, termasuk 10 orang di Zeitoun dan 13 lainnya di barat daya Gaza City.

Menurut petugas medis, sebagian besar korban tewas akibat tembakan, namun warga juga melaporkan adanya serangan udara.

Sebanyak 20 orang termasuk perempuan, anak-anak, dan seorang jurnalis lokal—tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah kafe di tepi pantai Gaza City.

Serikat Jurnalis Palestina mencatat lebih dari 220 jurnalis telah tewas sejak perang meletus pada Oktober 2023.

Militer Israel mengklaim telah menyerang target militan di Gaza utara, termasuk pusat komando dan kendali, dengan menyatakan telah mengambil langkah mitigasi guna meminimalkan korban sipil.

Baca Juga: Profil Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Iran yang Klaim Menang atas Konflik Israel

Peluang Gencatan Senjata

Sehari setelah pernyataan Trump, Ron Dermer bertolak ke Gedung Putih untuk melanjutkan pembicaraan. Di Israel, kabinet keamanan Netanyahu juga dijadwalkan berkumpul membahas langkah lanjutan.

Panglima militer Israel pada Jumat lalu menyebut bahwa operasi darat saat ini hampir mencapai tujuannya.

Netanyahu sendiri pada Minggu (29/6) mengatakan peluang untuk menyelamatkan para sandera semakin terbuka. Diperkirakan masih ada 20 sandera yang hidup.

Sumber dari Palestina dan Mesir yang mengetahui proses mediasi mengatakan bahwa Qatar dan Mesir meningkatkan upaya mediasi, namun belum ada tanggal yang ditetapkan untuk putaran pembicaraan baru.

Seorang pejabat Hamas menyatakan, kemajuan hanya mungkin terjadi jika Israel bersedia mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza.

Israel menegaskan perang hanya akan berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan syarat yang hingga kini ditolak oleh Hamas.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata dan pertukaran sandera selama 60 hari yang diajukan AS, dan kini keputusan berada di tangan Hamas.

Baca Juga: Netanyahu: Kemenangan atas Iran Buka Peluang Bebaskan Sandera di Gaza

Desakan Kemanusiaan

Menteri Luar Negeri Austria, Beate Meinl-Reisinger, yang tengah berkunjung ke Yerusalem, menyampaikan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Gaza yang disebutnya “tidak tertahankan.”

Ia mendesak dilakukannya gencatan senjata segera, pembebasan sandera tanpa syarat, dan aliran bantuan kemanusiaan yang bebas hambatan.

Israel menyatakan pihaknya tetap mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dan menuduh Hamas menyita bantuan tersebut, klaim yang dibantah Hamas, yang menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga Gaza.

AS mengusulkan gencatan senjata 60 hari dan pembebasan setengah dari para sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dan jenazah warga Palestina lainnya.

Sandera sisanya akan dibebaskan dalam kesepakatan tahap kedua yang juga mencakup penghentian perang secara menyeluruh.

Baca Juga: Iran Ragukan Komitmen Israel pada Gencatan Senjata, Isyaratkan Balas Jika Diserang

Catatan Perang

Perang dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerbu wilayah Israel, menewaskan 1.200 orang sebagian besar warga sipil dan membawa 251 sandera ke Gaza. Serangan itu menjadi hari paling mematikan dalam sejarah Israel.

Sejak saat itu, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 56.000 orang, mayoritas warga sipil, serta menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi dan wilayah tersebut masuk ke dalam krisis kemanusiaan akut.

PBB mencatat lebih dari 80% wilayah Gaza kini berada di bawah zona militer Israel atau perintah evakuasi paksa.

Selanjutnya: Di Tengah Dinamika Global, Begini Tips Kocok UIang Portofolio Juli 2025

Menarik Dibaca: Indofood Sukses Makmur Menjaring Konsumen Camilan Anak




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×