kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.263   40,00   0,25%
  • IDX 6.934   36,90   0,54%
  • KOMPAS100 1.011   9,14   0,91%
  • LQ45 776   4,96   0,64%
  • ISSI 226   2,63   1,17%
  • IDX30 400   2,78   0,70%
  • IDXHIDIV20 464   2,40   0,52%
  • IDX80 114   0,96   0,85%
  • IDXV30 115   1,56   1,38%
  • IDXQ30 130   0,72   0,56%

Netanyahu: Kemenangan atas Iran Buka Peluang Bebaskan Sandera di Gaza


Senin, 30 Juni 2025 / 10:06 WIB
Netanyahu: Kemenangan atas Iran Buka Peluang Bebaskan Sandera di Gaza
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu (17/3/2024) di Yerusalem.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kemenangan Israel dalam konflik selama 12 hari dengan Iran telah membuka "peluang besar," termasuk untuk pembebasan para sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengunjungi fasilitas keamanan milik dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, pada Minggu (29/6).

Baca Juga: Iran Ragukan Komitmen Israel pada Gencatan Senjata, Isyaratkan Balas Jika Diserang

Netanyahu menegaskan bahwa tujuan utama Israel kini adalah membebaskan para sandera sekaligus menuntaskan konflik dengan Hamas.

“Saya ingin menginformasikan bahwa setelah kemenangan ini, banyak peluang terbuka. Yang paling utama adalah membebaskan para sandera. Tentu saja kami juga harus menyelesaikan masalah Gaza dan mengalahkan Hamas. Saya perkirakan kita akan mencapai kedua tujuan itu,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari pernyataan resmi kantornya.

Prioritaskan Sandera, Tangguhkan Sidang Korupsi

Pada hari yang sama, Pengadilan Distrik Yerusalem menunda jadwal kesaksian Netanyahu dalam kasus korupsi yang telah berlangsung lama, dengan alasan pertimbangan diplomatik dan keamanan yang bersifat rahasia.

Penundaan ini juga memperkuat spekulasi bahwa Israel tengah melakukan negosiasi serius untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan para sandera.

Baca Juga: Netanyahu Klaim Kemenangan Atas Iran, Tetapi Warga Israel Tak Percaya

Presiden AS Donald Trump bahkan menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa proses hukum Netanyahu bisa mengganggu perannya dalam proses perundingan.

Sandera Jadi Prioritas Utama

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang (Hostages and Missing Families Forum Headquarters) menyambut baik pernyataan Netanyahu yang secara terbuka memprioritaskan pembebasan sandera.

“Setelah 20 bulan, baru kali ini pembebasan sandera dinyatakan sebagai prioritas utama oleh Perdana Menteri. Ini adalah pernyataan penting yang harus diwujudkan dalam satu kesepakatan menyeluruh,” ujar forum tersebut dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Trump Kecam Keras Proses Hukum Netanyahu, Singgung Bantuan AS ke Israel

Dari total 50 sandera yang masih ditahan di Gaza, hanya sekitar 20 orang yang diyakini masih hidup.

Negosiasi dan Usulan AS

Trump mengatakan bahwa Netanyahu "saat ini" sedang merundingkan kesepakatan dengan Hamas, meskipun tidak ada rincian yang diungkap baik dari pihak Israel maupun Hamas.

Beberapa pejabat menyuarakan keraguan bahwa gencatan senjata permanen akan tercapai dalam waktu dekat.

Amerika Serikat telah mengajukan proposal gencatan senjata selama 60 hari yang disertai pembebasan separuh dari para sandera, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dan pengembalian jenazah. Sisa sandera akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen diberlakukan.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas menyatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya siap melanjutkan perundingan melalui mediator, namun tetap menuntut bahwa kesepakatan apa pun harus mencakup penghentian perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Israel bersikukuh bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan—syarat yang ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

Situasi Terkini di Gaza

Pada Minggu, militer Israel menginstruksikan evakuasi warga Palestina dari beberapa wilayah di Gaza utara, sebagai bagian dari persiapan serangan lanjutan terhadap posisi Hamas.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik 251 orang ke Gaza, militer Israel telah melancarkan serangan balasan besar-besaran.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 56.000 warga Palestina telah tewas, hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk terpaksa mengungsi, dan wilayah tersebut kini berada dalam krisis kemanusiaan parah.

Diplomasi Berlanjut

Media Israel melaporkan bahwa kabinet keamanan Israel telah bertemu pada Minggu malam dan akan kembali bersidang Senin ini.

Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer orang kepercayaan Netanyahu dijadwalkan berada di Gedung Putih untuk membahas Iran dan Gaza.

Selanjutnya: Daftar Harga Emas Logam Mulia Antam Hari Ini 30 Juni 2025, Turun Rp 4.000 Per Gram

Menarik Dibaca: Hari Ini Terakhir! Promo A&W Super Deals Paket 6 Ayam + Nasi + Fries + RB Cuma Segini




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×