kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Permintaan Sepatu Hoka dan UGG Melejit di China dan Eropa, Saham Deckers Melonjak 18%


Jumat, 25 Juli 2025 / 21:42 WIB
Permintaan Sepatu Hoka dan UGG Melejit di China dan Eropa, Saham Deckers Melonjak 18%
ILUSTRASI. HOKA, merek sepatu lari dan olahraga, menghadirkan BONDI 9 Experience dalam rangka peluncuran sepatu terbarunya.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Saham Deckers Outdoor melonjak 18% pada Jumat (25/7/2025), setelah perusahaan membukukan hasil kinerja kuartal pertama 2025 yang melampaui ekspektasi pendapatan dan laba.

Didorong oleh permintaan kuat atas sepatu Hoka dan boots UGG di pasar internasional.

Baca Juga: Luncurkan Sepatu Baru Bondi 9, HOKA Hadirkan Pop-Up Experience di Berbagai Tempat

Penjualan yang solid di Eropa dan China berhasil meredam dampak kekhawatiran tarif dan inflasi yang masih tinggi terhadap belanja konsumen di pasar domestik AS, yang menjadi kontributor utama pendapatan Deckers.

"Setelah tahun fiskal 2025 yang spektakuler, Deckers menghadapi tantangan berupa permintaan sportswear yang melemah di AS, tarif impor yang meningkat, serta basis perbandingan yang tinggi akibat distribusi besar Hoka tahun lalu," ujar analis Morningstar David Swartz dalam catatannya.

"Namun, perusahaan berhasil memanfaatkan peluang besar di pasar internasional, dan merek-mereknya tetap populer."

Penjualan internasional Deckers hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, didorong oleh pembukaan toko ritel sendiri di China dan Eropa.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Datar Jumat (25/7), Jelang Batas Waktu Tarif 1 Agustus

"Performa kuartal pertama yang mengalahkan estimasi baik dari sisi pendapatan maupun margin, seharusnya mendorong reli saham di tengah ketidakpastian yang meningkat," kata analis BTIG Janine Stichter.

Meski begitu, pertumbuhan penjualan di pasar AS melambat menjadi hanya 2,8% dari sekitar 11% pada kuartal sebelumnya.

Deckers juga kembali enggan memberikan panduan kinerja untuk setahun penuh, mengutip ketidakpastian terkait kebijakan tarif.

Perusahaan turut memperingatkan bahwa margin laba pada paruh kedua tahun ini akan tertekan akibat tarif impor AS sebesar 20% terhadap produk dari Vietnam, negara asal sebagian besar produksi sepatu Deckers.

“Meski hasil kuartal pertama mengesankan, visibilitas kinerja untuk fiskal 2025 masih rendah dan tekanan tarif kian nyata,” ujar analis Dana Telsey dari Telsey Advisory Group.

Kinerja kuat Deckers turut mengangkat saham On Holding, produsen sepatu olahraga yang didukung Roger Federer, sebesar 2%.

Baca Juga: Dihantam Tarif dan Sepi Peminat, Puma Prediksi Penurunan Penjualan Dua Digit

Namun, saham Puma justru anjlok 16% setelah perusahaan asal Jerman itu menyampaikan proyeksi tahunan yang suram.

Saat ini, saham Deckers diperdagangkan pada valuasi 16,13 kali estimasi rata-rata laba 12 bulan ke depan, lebih rendah dibandingkan Nike yang diperdagangkan 34,85 kali dan Puma 18,86 kali.

Selanjutnya: Wall Street Inches Up as Trump's EU Trade Remarks and Fed Hints Stir Caution

Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×