Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HSBC menurunkan peringkat saham Amerika Serikat (AS), dengan alasan ketidakpastian terkait tarif.
Sementara itu menjadi lebih optimis terhadap saham Eropa setelah Jerman melonggarkan kebijakan fiskalnya.
Perusahaan pialang ini menurunkan peringkat saham AS menjadi "netral" dan menaikkan peringkat saham Eropa, kecuali Inggris, menjadi "overweight" dari sebelumnya "underweight."
Baca Juga: Emerging Markets: Saham Turun di Tengah Kekhawatiran Deflasi China, Fokus ke Tarif AS
Langkah besar pemerintahan Trump dalam kebijakan perdagangan dan sektor lainnya telah menimbulkan ketidakpastian.
Sedangkan proposal stimulus fiskal Eropa senilai US$1,2 triliun serta dominasi China dalam perlombaan teknologi menandai potensi pergeseran arus modal investor dari AS.
Indeks S&P 500 telah turun sekitar 6,1% dari rekor tertingginya pada 19 Februari akibat kekhawatiran bahwa perang dagang akan merugikan keuntungan korporasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
"Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak menjadi pesimis terhadap saham AS - tetapi secara taktis, kami melihat peluang yang lebih baik di tempat lain untuk saat ini," kata Alastair Pinder, Global Equity Strategist HSBC.
Baca Juga: Trump Peringatkan Ancaman Terbesar bagi Umat Manusia yang Bisa Menghancurkan Dunia
Sementara itu, Strategi Ekuitas Morgan Stanley, Michael Wilson, memperkirakan bahwa indeks S&P 500 masih bisa turun 5% lagi ke level 5.500 poin pada pertengahan tahun, sebelum menutup tahun di sekitar 6.500 poin, yang berarti potensi kenaikan sebesar 12,7% dari penutupan terakhir indeks acuan tersebut.
"Perjalanan ini kemungkinan akan tetap bergejolak karena pasar terus mempertimbangkan risiko pertumbuhan, yang bisa memburuk sebelum akhirnya membaik," kata Wilson dalam catatannya pada Senin.