kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Pengakuan Warren Buffett soal pelajaran paling mengejutkan yang pernah dia pelajari


Kamis, 17 Oktober 2019 / 13:46 WIB
Pengakuan Warren Buffett soal pelajaran paling mengejutkan yang pernah dia pelajari
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Berkshire Hathaway CEO Warren Buffett waits to play table tennis during the Berkshire Hathaway annual meeting weekend in Omaha, Nebraska, U.S. May 7, 2017. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengapa ini terjadi? Buffett mencatat bahwa sebagian besar berhubungan dengan manajer yang memiliki keterampilan manajemen modal yang buruk, bersama dengan kecenderungan untuk mengambil bukti atau data apa pun -tidak peduli seberapa tidak akurat data tersebut- yang mendukung penolakan mereka terhadap perubahan.

Baca Juga: Ini tiga saham Warren Buffet yang layak dibeli pada bulan Oktober 2019

Intinya adalah bahwa jika Anda menghabiskan waktu mengamati dengan cermat saingan Anda (beberapa di antaranya mungkin memiliki rasa kemampuan mereka sendiri yang berlebihan) dan mengadopsi praktek mereka, Anda semua mungkin akan jatuh melakukan kesalahan yang sama.

Ini adalah kejadian umum di banyak organisasi, dan tidak selalu terlihat oleh investor. Bahkan Buffett sendiri akan setuju bahwa menghindari imperatif institusional sangat sulit dilakukan.

"Setelah membuat beberapa kesalahan mahal karena saya mengabaikan kekuatan imperatif, saya telah mencoba untuk mengatur dan mengelola Berkshire dengan cara yang meminimalkan pengaruhnya," tulisnya dalam surat itu. "Lebih jauh lagi, Charlie (Munger) dan saya telah berusaha untuk memusatkan investasi kami di perusahaan yang tampak waspada terhadap masalah ini."

Baca Juga: Warren Buffett: Orang kaya tidak bayar pajak yang cukup untuk negara

Itu berarti memperhatikan dengan cermat para pemimpin perusahaan: Apa gaya manajemen mereka? Apakah mereka memiliki kebijaksanaan dan rasionalitas? Apakah mereka mampu berpikir fokus pada jangka panjang? Yang paling penting dari semuanya, apakah mereka cukup sadar (tentang keharusan institusional) untuk mengambil tindakan dan menciptakan lingkungan yang akan mengurangi kecenderungan meniru?

Belajar tentang institusional imperatif juga telah mengajarkan Buffett untuk berbisnis hanya dengan orang-orang yang disukai, percayai dan kagumi.

Meskipun kebijakan ini tidak selalu memastikan kesuksesan, masuk akal untuk percaya bahwa Anda dapat mencapai keajaiban jika Anda terutama mengasosiasikan diri dengan orang-orang yang memiliki karakteristik ekonomi yang layak dan kesediaan untuk menerima perubahan ketika perubahan diperlukan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×