CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.869   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.159   -55,52   -0,77%
  • KOMPAS100 1.094   -8,85   -0,80%
  • LQ45 872   -3,29   -0,38%
  • ISSI 216   -2,49   -1,14%
  • IDX30 447   -0,91   -0,20%
  • IDXHIDIV20 540   0,71   0,13%
  • IDX80 125   -0,91   -0,72%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   -0,09   -0,06%

Pengangguran di AS Semakin Menggelembung


Kamis, 08 Januari 2009 / 11:40 WIB
Pengangguran di AS Semakin Menggelembung


Sumber: USAtoday |

WASHINGTON. Hingga akhir 2008, bursa tenaga kerja jauh lebih lemah ketimbang yang diprediksikan semula. Hal ini mencuat dari data yang sepertinya menyiratkan bahwa sektor ini tak akan cerah dalam waktu yang sangat singkat.

Asal tahu saja, laporan mengenai tenaga kerja ini membuat saham-saham AS terjungkal dan kian menyurung pejabat di Washington agar meloloskan paket stimulus perekonomian.

Perusahaan mengurangi pekerjanya sebanyak 693.000 orang di bulan Desember, naik dari 476.000 di bulan November. ADP dan Macroeconomic Advisers membeberkan data tersebut kemarin. Penurunan jumlah pekerja ini merupakan yang paling besar sepanjang laporan yang telah bergulir delapan tahun ini.

Macroeconomic Advisers Chairman Joel Prakken memprediksikan bahwa dalam bulan-bulan ke depan, potret bursa tenaga kerja akan terlihat menakutkan.

"Perekonomian AS saat ini tergelincir ke masa yang nantinya akan terbukti menjadi penurunan yang paling dahsyat sejak Perang Dunia II," kata Prakken.

Besok Jumat (9/1), pemerintah akan merilis data mengenai pasar tenaga kerja di bulan Desember berdasarkan survei bisnis dan rumah tangga. Laporan iki kemungkinan menunjukkan tingkat pengangguran yang melonjak 7% atau lebih, naik dari 6,7% di bulan November. Tingkat pengangguran hampir tak pernah lebih dari 7% selama lebih dari 15 tahun.

Nah, situasi tersebut tak lebih baik di tahun kerbau ini. Sejumlah perusahaan, termasuk produsen aluminum Alcoa, Cessna Aircraft, pabrikan garmen Perry Ellis dan perusahaan insuransi Cigna, bahkan telah mengumumkan pemangkasan pekerjanya.

Robert Reich, profesor di University of California-Berkeley, telah memperingatkan para pemangku kebijakan bahwa tingkat pengangguran bisa melompat hingga 10% jika pemerintah tak menggelontorkan paket stimulus perekonomian. Reich yang dulu bertindak sebagai Labor secretary pada pemerintahan Clinton ini juga mengingatkan bahwa tingkat orang-orang yang menyerah lantaran kekurangan pekerjaan bisa mencapai 15%.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×